Online24jam, Makassar, – Sebanyak 227 sarjana dari 3 prodi dan 116 insinyur yang akan diwisuda, Sabtu (14/12/2019) besok. Dari wisuda angkatan kali ini, sebanyak 64 lulusan dari jurusan teknik industri, 44 lulusan dari teknik kimia, dan 119 lulusan dari teknik pertambangan akan memegang SKPI.
SKPI merupakan surat keterangan resmi FTI UMI yang berisi informasi tentang pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan FTI UMI. SKPI bukan pengganti dari ijazah dan bukan transkrip akademik.
Bukan pula media yang secara otomatis memastikan pemegangnya mendapatkan pengakuan. SKPI penting dimiliki sarjana sebab bisa meningkatkan kelayakan kerja.
Demikian disampaikan Dekan FTI UMI, Dr Ir H Zakir Sabara H Wata ST MT IPM ASEAN Eng dalam acara Penyumpahan 116 Insinyur dan Pelepasan 227 Sarjana (Teknik Industri, Teknik Kimia & Teknik Pertambangan) serta Malam Ramah Tamah.
Kegiatan ini juga di serahkan 213 Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) oleh Ketua Umum PII Pusat Dr. Ir. Heru Dewanto, MSc., IPU., ASEAN Eng
Acara tersebut berlangsung di Hotel Grand Claro, Jalan Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Sulsel, Jumat (13/12/2019).
Lebih lanjut Zakir Sabara mengatakan, “Bagaimana mempersiapkan para sarjana teknik untuk masuk ke pasar kerja global yang berkelanjutan.”
Sementara kolokium bagi para insinyur peserta Program Profesi Insinyur ( PPI ) FTI UMI untuk memaparkan hasil aplikasi keilmuannya pada profesi yang digeluti. Pemaparan disampaikan di depan dosen FTI UMI, ahli, dan praktisi.
Acara tersebut wajib diikuti dan setelah itu dilanjutkan penyumpahan insinyur dan yudisium sarjana. Setiap sarjana jebolan FTI UMI akan memegang SKPI atau diploma supplement.
Selain itu, menyatakan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan sikap/moral seorang lulusan yang lebih mudah dimengerti oleh pihak pengguna di dalam maupun luar negri dibandingkan dengan membaca transkrip.
SKPI juga menjelaskan secara obyektif dari prestasi dan kompetensi lulusan FTI UMI.
Sejak berdiri pada 16 Juni 1987 atau 32 tahun lalu, FTI UMI telah mencetak 6.547 sarjana dan insinyur (alumni).
Sebanyak 3.003 dari teknik industri, 2.238 dari teknik kimia, 815 dari teknik pertambangan, dan 491 dari program profesi insinyur.