Online24jam, Makassar, – Terkadang Jamaah menyumbang ke Masjid semata mata untuk meraih amal jariah. Demikian beberapa Jamaah Masjid menuturkan. Fenomena yang umum adalah Pengurus Masjid mengumumkan besaran kasnya yang ada di Bendahara Masjid atau di rekening Masjid. Dari besarannya dana itu, ada yang memiliki perencanaan fisik, renovasi, dll.
Di tengah musibah Covid19 yang sedang menimpa negeri kita saat ini, sudah selayaknya *Pengurus Masjid* atau *Dewan Masjid* atau institusi yang berwenang berada di garda terdepan untuk membantu warga sekitar memenuhi kebutuhan jamaahnya dalam rangka pencegahan Covid19 tersebut. Hal ini tercetus dalam rapat internal Masika ICMI makassar.
Ketua Masika ICMI Makassar, Syamsu Alam mengatakan, jika setiap jumat kita kerap mendengar pengurus Masjid mengumumankan kas Masjid yang fantastis. Namun bisa lebih fantastis jika disalurkan untuk kemaslahatan umat manusia.
“Inilah kesempatan emas Pengurus Masjid untuk berdakwah secara tidak langsung. Mempraktikkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin sebagaimana yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Keluarga, dan para Sahabatnya yang setia.” Ujarnya.
Menurutnya, sudah saatnya mindset kas masjid yang ditumpuk lebih banyak dijadikan untuk sekadar mempercantik lantai, aksesoris dan dinding Masjid. Namun melupakan nuansa amal jariah sosial dari dana jamaah tersebut. “Kami yakin pengurus Masjid memiliki rasa pertanggungjawaban yang tinggi melampaui prinsip-prinsip akuntansi. Karena mereka akan bertanggung jawab langsung kepada Tuhan Ilahi Rabbi.” tambahnya.
Idealnya dengan hadirnya bantuan masjid itu, warga atau jamaah akan merasakan kehadiran Masjid dan warga akan tersentuh hatinya untuk lebih giat berdonasi dan beribadah demi Allah Swt melalui amal Jariah sosial.
Sementara, Sekertaris Masika ICMI Makassar, Asis Nojeng menambahkan, “Apa saja yang bisa dilakukan dalam rangka membantu warga sekitar untuk pencegahan Covid19 ini? Ada banyak yang bisa lakukan,”
Misal :
-Pengadaan ruang sterilisasi.
– Berbagi bahan makanan bagi kaum duafa yang membutuhkan.
– Penyemprotan di gerbang masuk komplek/wilayah, baik manual atau menggunakan alat sensor.
– Pembagian masker, handsoap atau handsanitizer. Atau hal lain yang mungkin bisa diadaptasi dari beberapa wilayah yang sudah melakukannya. Lebih jauh lagi, jika Masjid bisa mempersiapkan segala kebutuhan warga yang pokok, jika opsi LOCKDOWN atau KARANTINA (Isolasi Lokal) di berlakukan oleh Pemerintah.
“Mariki bersama-sama berkontribusi menghadapi wabah pandemik ini. Semoga Allah Swt merahmati dan meridhai segala upaya kita, sehingga wabah ini bisa berakhir.” imbau Nojeng. Sapaan akrabnya.