Online24, Makassar – Sebanyak sembilan kandidat siap bersaing menggantikan posisi HAM Nurdin Halid (NH) sebagai Ketua DPD I Golkar Sulsel. Sembilan nama ini akan bertarung di Musda X Golkar Sulsel yang direncanakan digelar akhir bulan ini. Dari sebilan nama yang telah mengambil formulir, diantaranya ada nama Anggota DPR-RI, Supriansa.
Munculnya mana Supriansa ini cukup mengejutkan bagi partai Golkar Sulsel, pasalnya ia masih tergolong baru di partai berlambang beringin itu, sementara salah satu syarat untuk ikut dalam pemilihan ketua minimal lima tahun menjadi anggota partai.
Namun hal itu bukan rintangan bagi mantan Wakil Bupati Soppeng. Ketua Umum Partai Golkar telah menggeluarkan surat rekomendasi, pemberlakuan khusus bagi Supriansa untuk ikut bertarung.
Sebelum terbit surat Rekomendasi sebagai Calon Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan atau yang selama ini dikenal Dekresi dari Ketua Umum DPP Golkar Airlangga, surat serupa pernah pula terbit untuk DPD Golkar Kalimantan Timur dan yang baru saja adalah Dekresi Provinsi Sulawesi Barat. Di Kalimantan Timur, Rudi Mas’ud anggota DPR RI terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Golkar Kaltim, sementara akhir pekan lalu giliran Muh. Aras Tammauni terpilih pula secara aklamasi melalaui Musda III Golkar Sulawesi Barat.
Proses Musda di Kalimantan Barat berlangsung 15 Maret 2020. Rudi terpilih secara aklamasi setelah 12 DPD Golkar di seluruh Kabupaten dan kota Kalimantan Timur bulat mendukung Rudi Mas’ud. Sebelumnya terdapat tujuh calon yang mendaftar. Dari tujuh calon tersebut semua sepakat mendukung Rudi sebagai kedua. “tidak ada pemungutan suara, artinya semua sepakat secara musyawarah, memilih Rudi Mas’ud sebagai ketua” ujar Fathurozi Stering Commite Musda Golkar Kalimantan Timur.
Sementara itu di Sulawaesi Barat, melalui Musa III yang berlangsung 18 Juli 2020, Muh. Aras Tammauni terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD I Golkar Sulbar. Aras yang dipilih oleh enam ketua DPD III di Sulawesi Barat. “ Saya sebenarnya kembali ke rumah. Lompatan seperti ini bukan cuman saya yang berbuat. Alhamdulillah malam ini teman teman Golkar mempercayakan saya, saya akan menggunakan almamater kuning ini” ujar Aras usai terpilih. Ia yang juga Bupati Mamuju Tengah sebelumnya dianggap sebagai kutu loncat sebab tiba tiba masuk Golkar.”Saya katakan saya tidak lompat pagar tak saya pulang” tegasnya sebab ia memang sempat menjadi pengurus Golkar selama tiga puluh tahun.
Baik Rudi maupun Aras merupakan ketua yang terpilih setelah mendapat Dekresi dari DPP Partai Golkar, serupa surat rekomendasi atau dekresi yang didapatkan oleh Supriansa, aanggota DPR RI yang juga mendapat restu dari Airlangga untuk mencalonkan diri sebagai Ketua DPD I Golkar Sulawesi Selatan. Surat dekresi yang telah beredar melalui sosial media tersebut ditanda tangani Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto dan Sekjen Lodwijk Paulus, nomor 248/Golkar/VII/2020, 19 Juli 2020.
“Dewan Pimpinan Pusat partai GOLKAR dengan ini memberikan rekomendasi/persetujuan kepada Sdr. Supriansa, SH,MH, untuk maju sebagai Calon Ketua DPD Golkar Provinsi Sulawesi Selatan dalam MUSDA X Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan” tulis salah satu petikan dalam SK yang kini disebut dekresi DPP tersebut.
Supriansa didampingi Tim telah melakukan pengembalian Formulir di Kantor Golkar Sulsel, Akankah Surat Surat diskresi Ketua Umum Golkar bisa mengikuti jejak beberapa ketua Golkar Provinsi yang terpilih sebelumnya. Kita Nantikan kejutan Supriansa di Musda Golkar Sulsel ke X (*)