Online24, Makassar – Bertepatan dengan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-60 pada 22 Juli 2020 kemarin,dengan tema “Terus Bergerak dan Berkarya”, telah dirilis 2 (dua) buku, yang pertama berjudul “Quo Vadis Intelijen Kejaksaan” dan “Model Intelijen Kejaksaan sebagai Intelijen Penegakan Hukum” yang ditulis oleh Dr. Firdaus Dewilmar, S.H., M.Hum. (Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan). Setidak-tidaknya dapat menambah referensi khususnya di bidang Intelijen Kejaksaan dalam rangka penyempurnaan Undang-Undang Kejaksaan Republik Indonesia yang sudah masuk program legislasi nasional.
Kehadiran kedua buku yang diterbitkan oleh Phinatama Media dan kata sambutan dari ST Burhanuddin (Jaksa Agung RI) ini setidaknya merupakan “kado manis” bagi kalangan Korps Adhyaksa yang pada tahun ini merayakan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ditengah pandemi covid-19 yang melanda Indonesia, dimana peran intelijen setidak-tidak peran intelijen Kejaksaan melawan dan mengendalikan covid-19.
Selain itu, yang istimewa terdapat dua sosok “srikandi pendekar hukum” dibalik kehadiran buku ini. Pasalnya dua wanita yang menjabat Dekan Fakultas Hukum dari Universitas Hasanuddin Makassar (Prof. Dr. Farida Patittingi, S.H., M.Hum.) dan dari Universitas Airlangga Surabaya (Nurul Barizah S.H., LLM., Ph.D.) ikut memberikan kata pengantar.
“Kehadiran buku ini memperkaya khazanah ilmu pengetahuan di tengah minimnya literatur tentang Intelijen Kejaksaan. Melalui buku ini kita diantarkan untuk mengenal dan memahami hakikat Intelijen Kejaksaan sebagai intelijen penegakan hukum, yang memiliki peranan dalam rangka mempercepat proses dan kebijakan penegakan hukum, dalam rangka mewujudkan sistem keamanan nasional yang tangguh,” kata Jaksa Agung Burhanuddin dalam sambutannya.
Kedua buku tersebut merupakan hasil karya ilmiah disertasi dari sang penulis ketika menempuh pendidikan S-3 ilmu hukum di Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya tahun 2018.
“Selamat atas terbitnya buku ini. Selain direkomendasikan dibaca oleh semua kalangan yang ingin mengetahui secara detail dunia intelijen penegakan hukum, buku ini juga jadi referensi di kalangan akademik, dan bahan bacaan para pengambil kebijakan,” kata Prof. Dr. Aminuddin Ilmar S.H., M.Si. dari penerbit Phinatama Media. (*)