Online24jam,Gowa, – Pandemi covid-19 membuat Hernida yang kesehariannya berjualan gorengan di salah satu kampus ternama di Makassar terhenti akibat aktivitas kampus tempatnya berjualan masih diliburkan.
Berlokasi di Kel. Romangpolong, Kec. Somba, Opu Kab. Gowa, Prov. Sulawesi Selatan, Hernida tinggal bersama 6 orang anaknya dan suami yang terkena stroke sejak 7 tahun yang lalu. Hal itu membuatnya harus berjuang sendiri menafkahi keluarganya dengan berjualan gorengan di kantin kampus, namun, semenjak awal tahun beliau sudah tak berjualan lagi karena pandemi covid-19 dan akhirnya beliau memutuskan untuk berjualan keliling sekitar kompleksnya saja.
Kondisi ekonomi keluarga yg semakin hari semakin buruk, dampak daya beli merosot membuat ibu Hernida tak tahu lagi harus berbuat apa, modal yang diputar semakin hari semakin menipis karena beliau harus terus membayar biaya kuliah dan sekolah anak-anaknya serta makan sehari-hari. Harapan beliau agar ada bantuan modal usaha dari pihak pemerintah maupun swasta yang bisa mensupport beliau agar tetap bisa berjualan sehingga dapat membiayai kuliah dan sekolah serta kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Merespon hal tersebut, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kab. Gowa melalui Program Sahabat Usaha Mikro Indonesia (UMI) menyalurkan bantuan berupa sedekah modal usaha kepada Ibu Hernida, harapannya dengan adanya bantuan ini maka dapat meningkatkan produksi penjualannya.
ACT menginisiasi program Sahabat UMI dengan memberikan sedekah modal usaha untuk menumbuh kembangkan usaha ultra mikro di Indonesia, khususnya para ibu yang berperan sebagai tulang punggung keluarga yang terkena dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.
Hernida merupakan beberapa di antara ribuan perempuan pelaku usaha yang mendapatkan modal. Andi Syurganda, Selaku Koordinator Program Sahabat UMI Sulawesi Selatan mengatakan, “Per 1 September 2020, dari 11.844 yang terdata sudah ada 4.219 penerima manfaat program ini. Dana yang tersalurkan pun mencapai kurang lebih Rp. 2 miliar hingga ke 232 kabupaten/kota di 27 provinsi” jelasnya.