Online24, Pangkep – Dukungan masyarakat untuk Andi Nirawati-Lutfi Hanafi (Anir-Lutfi) terus berdatangan. Terbaru, giliran kelompok majelis taklim di Kampung Pallambeang, Kelurahan Borimasunggu, Kecamatan Labakkang yang menyatakan dukungannya ke pasangan nomor urut 4 tersebut di Pilkada Pangkep.
“Di antara semua calon, hanya pasangan ibu Anir dan bapak Lutfi Hanafi yang memperhatikan kelompok majelis taklim, dan itu sangat menyentuh kami,” kata anggota majelis taklim, Hasni, Senin (26/10/2020).
Dikatakan Hasni, alasan dukungan itu diberikan, sebab pasangan Anir-Lutfi punya banyak program di bidang agama. Salah satunya, pemberdayaan masjid dan tempat ibadah lainnya sebagai pusat pendidikan akhlak.
“Insya Allah kami siap berjuang dan memenangkan pasangan ini,” tambah Hasni lagi.
Warga lainnya di Kampung Turungan, Dumpa juga menyatakan siap memenangkan pasangan Anir-Lutfi.
“Atas nama keluarga besar saya H Dumpa, bersama seluruh loyalis saya yang selama ini bergerak dan jalan bersama saya, dengan ini saya katakan kami siap mendukung penuh dan memenangkan pasangan Anir-Lutfi,” ujar Dumpa.
Dia menilai, di antara keempat pasangan calon, hanya pasangan Anir-Lutfi yang memiliki komitmen yang kuat untuk menyejahterakan warga Pangkep dengan berbagai programnya.
“Insya Allah saya siap kerahkan seluruh kemampuan dan tenaga saya untuk kemenagan pasangan ini,” ujarnya.
Pasangan Anir-Lutfi sudah sangat siap menyambut debat kandidat yang bakal digelar pada 1 November mendatang.
Khusus di bidang sosial keagamaan dan kemasyarakatan, Anir-Lutfi bakal menjabarkan terkait rencana pembangunan Rumah Dakwah Digital.
Rencananya, gedung Rumah Dakwah Digital akan dibangun di pusat kota Pangkajene, berhadapan langsung dengan gedung Islamic Center.
“Pangkep dulu sejarahnya memiliki banyak ulama-ulama. Rumah Dakwah Digital adalah upaya mengembalikan dan melahirkan ulama-ulama dan sebagai pusat penyiaran informasi dan pendidikan dakwah Islam,” kata Anir, Jumat (23/10/2020).
Rumah Dakwah Digital, kata Anir, adalah upaya menjawab tantangan zaman. Syiar dan pendidikan agama Islam tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.
“Melalui Rumah Dakwah Digital ini juga proses penyebaran ajaran-ajaran agama dilakukan berbasis digital. Sehingga tiada batas waktu dan ruang untuk belajar, mengajarkan agama. Demikian pula halnya dengan kegiatan keagamaan lainnya dapat dikembangan dengan teknologi. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, membawa kita berinovasi dalam pendidikan,” jelas perempuan kelahiran Labakkang ini. (*)