Online24, Maros – Pertanyaan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Maros, Harmil Mattotorang dan Ilham Nadjamuddin ke Chaidir Syam dan Suhartina saat debat, masih menjadi buah bibir. Apakah Wakil Bupati (Wabup) punya peran dalam keberhasil pembangunan?
Ketua Hanura Maros, Rusli Rasyid menegaskan, peran Wakil Bupati dalam Undang-undang 23 tahun 2014 sangat jelas, hanya sebagai pembantu Bupati dalam menjalankan tugas, utamanya dalam pengawasan internal pemerintahan.
“Selain itu, Wabup bertanggung jawab menjaga warganya dari penyalahgunaan Narkoba sebagai ketua Badan Narkotika Kabupaten. Selanjutnya, dia juga menindak lanjuti LHP BPK. Ini sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2010,” katanya, Minggu (01/11/2020).
Meski begitu, ia tak menampik jika posisi Wabup itu menjadi penting jika bupati berhalangan. Misalnya, kata dia, jika bupati berhenti atau berhalangan tetap, maka yang menggantikannya adalah wakil bupati. Selama tidak terjadi, perannya tidak terlalu penting.
“Selama Bupati tidak berhalangan, tanggung jawabnya tidak akan teralihkan ke wakil. Tapi kalau memang berhalangan apalagi itu sifatnya tetap, maka secara aturan, wakillah yang bertanggung jawab,” lanjutnya.
Justru, kata dia, peran penting dalam pembangunan selama ini di Maros, itu ada di DPRD secara kolektif. Pasalnya, mulai dari perencanaan program, penganggaran, hingga pengawasan, Pemerintah harus melibatkan DPRD.
“Nah kita tahu, Pak Chaidir selama ini di DPRD dan pernah menjadi ketua. Kalau mau dibilang, justru keberhasilan pembangunan saat ini juga tidak terlepas dari kerja kerasnya,” terangnya.
Saat debat publik KPU, baik Harmil dan Ilham berkali-kali melontarkan pertanyaan kepada Chaidir dan Suhartina soal peran Wabup. Pertanyaan itu seolah ingin menegaskan, jika Harmil ingin disebut berperan penting dalam kesuksesan Hatta Rahman membangun Maros.
Hanya saja, Chaidir dan Suhartina saat memberikan jawaban, kompak tidak memberikan pernyataan sama sekali, terkait keterlibatan Wabup dalam prmbangunan di Maros selama ini.
“Saya rasa itu pertanyaan yang semestinya tidak usah ditanyakan karena semua orang sudah tahu, siapa yang punya jasa besar dalam keberhasil pembangunan di Maros ini,” kata Jubir Paslon Nomor urut 2, Chaerul Syahab.
Menurut Chaerul, seharusnya pertanyaan Paslon nomor urut itu lebih mengulas soal program dan visi misi. Karena seharusnya sebagai seorang birokrat, keduanya pasti lebih faham terkait tema debat saat itu.
“Harusnya mereka bertanya soal program dan visi misi terkait tema. Apalagi kan mereka itu birokrat dua-duanya, tentulah mereka lebih faham soal pemerintahan. Tapi yah justru 3 kali bertanya yang sama,” pungkasnya.