Online24, Luwu Utara – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan akan menggelar Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021 yang mencakup Sektor Pendidikan, Kesehatan dan Tata Kelola Pemerintan di empat Kabupaten dan satu Kota di Sulsel. Salah satu kabupaten yang diundang khusus adalah Luwu Utara. Inovasi yang dipersiapkan untuk mengikuti kompetisi ini adalah inovasi replikasi dari Antenatal Care (ANC) Hipnoterapi.
Kenapa replikasi inovasi ANC Hipnoterapi ini yang didorong? Seperti diketahui, inovasi ANC Hipnoterapi adalah inovasi pemenang TOP 99 dan TOP 40 KIPP Tingkat Nasional pada 2018. Selain itu, inovasi ini pula masuk nominasi Kompetisi Inovasi Tingkat Dunia (UNPSA) di Azerbaijan pada 2019. Tak kalah pentingnya, inovasi ini terus menjaga keberlanjutannya dan mampu mereplikasi inovasi, sehingga mampu melahirkan inovasi-inovasi baru.
Meski begitu, pada kompetisi replikasi inovasi kali ini, Luwu Utara mengusulkan dua inovasi sebagai pengembangan dari inovasi ANC Hipnoterapi. Dua inovasi itu adalah Hypnogreen dan Save Bunda BISA. “Kita mendorong dua inovasi hasil replikasi ANC Hipnoterapi, yaitu Hypnogreen dan Save Bunda BISA,” sebut Kabag Organisasi Setda Lutra, Muhammad Hadi, saat memimpin Rapat Persiapan Kompetisi Replikasi Inovasi, Selasa (24/8/21), di Warkop Indah.
Hadi mengatakan, alasan dipilihnya Luwu Utara sebagai piloting pelaksanaan Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik di Sulsel karena berdasarkan survei, Luwu Utara dinilai berhasil melaksanakan replikasi inovasi pelayanan publik, khususnya ANC Hipnoterapi. Hal itu dibuktikan dengan adanya regulasi pelaksanaan replikasi inovasi. “Tentu kita berharap teman-teman inovator dari inovasi Hypnogreen dan Save Bunda BISA dapat memaksimalkan waktu yang ada dalam menyusun proposal inovasi,” harap Hadi.
Dua inovator yang dimaksud Hadi adalah Nurul Sukma (Hypnogreen) dan Juinar (Save Bunda BISA). Untuk memaksimalkan proposal inovasi, pihaknya akan melakukan coaching mandiri dengan mengundang salah satu fasilitator inovasi untuk melakukan pendampingan terhadap dua inovator tersebut. “Kita ingin membuktikan bahwa Luwu Utara adalah kabupaten inovatif, tentu dengan komitmen pimpinan kita yang selama ini terus mendorong lahirnya inovasi melalui program one agency one innovation,” terang Hadi.
Pemprov tidak main-main dalam kompetisi kali ini, karena pemenang kompetisi replikasi akan diberikan hadiah berupa uang dan penghargaan TOP Replikasi Inovasi. Sekadar diketahui, selain Luwu Utara, Pemprov Sulsel juga mengundang empat daerah, yaitu Takalar dengan inovasi Papa Sehat, Bantaeng (Bendera Saskia), Pangkep (Kelas Perahu), Makassar (Dongkel with Mobile Library). Rencananya Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik via JIPP ini akan dimulai pada awal September 2021 mendatang.
Selain Kabag Organisasi Muhammad Hadi, Rapat Persiapan Kompetisi Replikasi Inovasi Pelayanan Publik Pemprov Sulsel ini juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Eka Rusli, Kepala Dinas Kesehatan Marhani Katma, dua inovator masing-masing Juinar dan Nurul Sukma, serta tiga orang dari Tim Pelaksana Warkop Indah, masing-masing Suharto, Indah Amalia dan Lukman. Menariknya, sebelum rapat dimulai, peserta rapat terlebih dahulu memanjatkan doa kepada almarhum Anjas Rusli sebagai inovator ANC Hipnoterapi.