Online24, Makassar – Pemkot Makassar bakal membangun gedung Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) tahun 2023. Tempat itu akan jadi wadah penampungan dan pembinaan anak jalanan (anjal), gelandangan dan pengemis (gepeng) yang dirazia di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Ini lagi tahap lahannya sih, pencarian lahannya sudah ada. Insyaallah pembangunannya itu 2023,” tutur Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi, Selasa (14/6/2022).
Pembangunan Liponsos Kota Makassar rencananya bakal dibangun di Kabupaten Maros. Anggaran penyediaan lahan disebut sudah diakomodir.
“Kalau nggak salah kemarin, Rp 10 miliar, apa Rp 20 miliar, tapi itu dengan pekuburan kan, tanah perkuburan. Tapi untuk Liponsos sendiri itu Rp 10 miliar anggarannya,” urai dia.
Fatma pun menekankan agar program penertiban anjal dan gepeng di Kota Makassar dilakukan berkala. Pihaknya sudah membentuk tim yang melibatkan 7 SKPD, yakni Dinas Sosial, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dinas Perhubungan dan Satpol PP, Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kebudayaan.
“Kita berharap anjal gepeng ini bukan cuma kita tertibkan, penertiban, besok datang lagi. Yang diharapkan itu sudah tidak turun lagi, sudah tidak ada lagi, bagaimana caranya biar mereka tidak kembali lagi ke jalan,” tuturnya.
Dia pun menargetkan tahun 2023 mendatang Makassar sudah bebas anjal dan gepeng. Tim terpadu diimbau agar memperkuat komunikasi dan penanganan di lapangan.
“Kita bikin itu tim yang reintegratif untuk penanganan gepeng ini. Kita targetnya zero (bebas) gepeng sama anjal di 2023,” harap Fatma.
Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar Aulia Arsyad mengatakan Liponsos menjadi program prioritas Pemkot Makassar untuk pembinaan anjal dan gepeng. Pembebasan lahan pembangunannya dipersiapkan tahun ini.
“Insyaallah tahun ini itu sudah menjadi program prioritas Pak Wali, pembebasan lahan untuk pembangunan Liponsos, dan tahun ini juga sudah ada persiapan untuk perencanaannya,” ucap Aulia.
Dia mengaku lahan pembangunan Liponsos dipersiapkan di Kabupaten Maros dengan luas 4 hektare. Ada lokasi alternatif lainnya yang masih sementara verifikasi di wilayah tersebut, yakni Kecamatan Mandai dan Moncongloe.
“Sementara saat ini bulan Juni kami sudah mendapatkan beberapa lahan sebagai calon (pembangunan Liponsos), nanti kami lakukan verifikasi lagi, yang mana lokasi yang sangat cocok untuk pembangunan Liponsos. Iya, (rencananya dibangun) wilayah Maros,” urai dia.
Untuk alokasi anggaran pembangunannya masih sementara dibicarakan lebih detail di tim teknis. Namun ditargetkan pembangunan Liponsos sudah dimulai tahun 2023 mendatang.
“Tahun depan mudah-mudahan dimudahkan untuk pembangunan,” pungkas Aulia.
Dia menuturkan Liponsos mendesak untuk diadakan sebagai solusi jangka panjang penanganan anjal gepeng. Selama ini anjal gepeng yang ditertibkan, selain dipulangkan, adapula yang dibina di Rumah Penanganan Trauma Center (RTPC) namun kapasitasnya terbatas.
“Penanganan anjal, kita sudah lakukan penertiban setiap hari di titik-titik traffic light, dan dibina selama 3 hari di RPTC,” tandasnya.