BI Optimis Perekonomian Sulsel di tahun 2023 Bisa Mencapai 5,4 Persen

Ekonomi, Regional163 Views
banner 468x60

Online24jam,Makassar,- Sejalan dengan arah perkembangan ekonomi nasional, ekonomi Sulawesi Selatan tahun 2022 mengindikasikan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut disertai dengan inflasi yang meningkat. Sementara itu, inflasi Sulsel diperkirakan berada di atas rentang sasaran 3±1% pada akhir 2022.

Peningkatan inflasi menurut Direktur Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Fadjar Majardi hingga Oktober kemarin utamanya dikontribusikan oleh komoditas angkuta udara, angkutan dalam kota, minyak goreng, dan bensin yang dipengaruhi oleh harga komoditas dan energi global. Termasuk faktor cuaca yang kurang kondusif juga telah mengakibatkan peningkatan inflasi bahan pangan pada tahun 2022.ll

Namun menurutnya, selama tahun 2022, intermediasi perbankan di Sulsel terus membaik, ditandai oleh pembiayaan perbankan ke sektor Rumah Tangga, Korporasi, UMKM, dan perbankan yang terus meningkat, dengan risiko kredit (NPL) yang terjaga.

“Aktivitas perekonomian yang meningkat ini dibarengi dengan perkembangan positif sistem pembayaran digital. Jumlah merchant dan pengguna QRIS (Quick Response Indonesian Standard) terus bertambah. Pada Oktober 2022, telah terdapat tambahan lebih dari 341 ribu pengguna baru QRIS, menempatkan Sulsel sebagai provinsi dengan pengguna QRIS terbanyak ke-5 nasional.” Ujarnya.

Fadjar Majardi juga menjelaskan, memasuki tahun 2023, risiko terjadinya resesi global akan membawa dampak bagi perekonomian nasional dan Sulsel. Risiko ini akan memunculkan perilaku wait and see dari para investor dalam merealisasikan investasinya. Namun demikian, Sulsel memiliki potensi dan modal yang besar untuk dapat tumbuh kuat baik dari potensi sumberdaya alam, tenaga kerja, dan dari posisinya sebagai hub kawasan timur Indonesia.

“Sebagai salah satu lumbung pangan nasional, peningkatan produksi bahan pangan Sulsel berpeluang terus didorong untuk memenuhi kebutuhan nasional yang terus meningkat. Produksi dan hilirisasi nikel akan tetap tumbuh seiring dengan meningkatnya potensi pasar terkait tren kendaraan listrik dengan baterai berbahan baku nikel. Hadirnya beberapa kawasan industri di Sulsel yang didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan komitmen pemerintah daerah juga menjadi keunggulan Sulsel dibandingkan daerah lain.” Jelasnya.

Peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat ini menjadi peluang yang besar untuk peningkatan penyediaan barang dan jasa dari dunia usaha pada berbagai sektor. Potensi Sulsel yang besar tersebut diharapkan membawa optimisme pada pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat pada tahun 2023.

Dengan potensi dan risiko yang dihadapi, serta dengan berbagai kebijakan dan program di daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi, Bank Indonesia memprakirakan bahwa perekonomian Sulsel dapat tetap tumbuh kuat di tahun 2023 pada rentang 4,6%-5,4% dengan inflasi yang tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi Nasional 3,0±1%.

“Sinergi dan inovasi menjadi kunci dalam upaya menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel 2023. Sinergi Bank Indonesia, Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan, dan pelaku usaha akan semakin diperkuat untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonomi Sulsel yang kuat dan berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia maju.” Pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *