Online24, Luwu Utara – Pemda Kabupaten Luwu Utara telah membangun lima gedung Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). PONED adalah salah satu infra struktur yang di bangun dalam rangka peningkatan pelayanan obsestri neonatal emergenci dasar.
Pagi tadi Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani meresmikan gedung PONED PKM Lara I dan secara simbolis juga meresmikan PONED KPM Kecamatan Malangke. Selain itu tiga PONED lainya yang pembangunanya telah seleIndah Putrisai berada di PKM Kecamatan Seko,Rampi dan PKM Kecamatan Rongkong.
” Ini adalah bagian, atau upaya pemda menghadirkan infrastruktur di bidang kesehatan. Khususnya untuk pelayanan ibu dan anak, terutama di peruntukan untuk ibu yang ingin dan setelah melahirkan ” kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani saat meresmikan PONED PKM Lara I. Senin (06/02/2023)
Isu angka kematian ibu dan anak juga menjadi salah satu atensi Pemda Luwu Utara, dengan hadirnya PONED ini hal tersebut dapat di cegah khususnya di Luwu Utara. ” PONED ini dibangun sebagai langkah penanganan di hilir, karena kita juga butuh penanganan. Konfrenship dari hulu sampai ke hilir,” pungkasnya.
” Tersedianya PONED diharapkan layanan kesehatan ibu dan anak juga lebih baik, yang telah di dukung dengan tenaga yang kompeten dan profesional,” sambung bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara Marhani Katma menjelaskan, untuk memaksimalkan fungsi PONED di PKM Lara ini, telah ada tenaga dokter umum, bidan serta tenaga penunjang lainnya yang melengkapi layanan PONED.
“Seperti adanya USG dan laboratorium sebagai alat untuk membantu mendiagnosa kasus yang ada, sekaligus dengan adanya fasilitas ini dapat mendekatkan dan memudahkan layanan kepada masyarakat dapat menurunkan angka rujukan ke rumah sakit,” ungkapnya.
Gedung PONED ini dilengkapi juga dengan rawat inap bagi ibu post partus dan bayinya, dengan harapan bahwa tempat tidur sebagai tempat rawat fasilitas layanan persalinan.
“Dengan tersedianya semua fasilitas ini, masyarakat lebih cepat tertangani dan terlayani sehingga kita harapkan kualitas layanan kesehatan dapat terwujud dan tentunya diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan anak,” tutup Marhani. (*)