Online24, Makassar – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp2 triliun menjadi salah satu program prioritas Wali Kota Makassar Danny Pomanto.
Namun dua tahun berlalu periode kedua Danny Pomanto, PAD Rp2 triliun tersebut belum bisa didapatkan.
Pada 2022 lalu, Pemkot Makasar hanya mampu mengumpulkan RP1,35 triliun.
Untuk mengejar target tersebut, Pemkot Makassar baru saja melakukan rapat koordinasi (rakor) pendapatan lingkup Pemkot Makassar di Bali, Kamis (23/2/2024) kemarin.
Danny memaparkan, ada tiga potensi besar dalam pendapatan.
Ialah sektor perparkiran, reklame, dan makan-minum.
Pajak dari aspek makan minum harus segera dilakukan revolusi pendapatan, begitu juga dengan reklame dan perparkiran.
Sektor makan minum dinilai baru 50 persen potensi yang digali.
Sementara masih ada 50 persen lainnya dari bidang yang sama bahkan di sektor lainnya butuh eksplorasi serta inovasi.
“Untuk pajak makan-minum itu saya dengan Bapenda sudah berdiskusi dengan pemilik sistem yang bisa membangun kesadaran dan pengawasan pajak dari masyarakat.
Insya Allah alat ini maksimal,” ujarnya.
Pemkot akan menyiapkan program setiap pembelanjaan Rp 10 Ribu dapat satu kupon.
Kupon itu akan diundi per bulan dan per tahun dengan hadiah yang menarik.
“Sehingga orang selalu ambil bill-nya. Dengan begitu orang merasa tidak sia-sia dan pasti meminta struknya,” katanya.
Terkait reklame, tercatat baru sekitar 30 persen yang dieksplorasi.
