Online24,Maros,-Dalam upaya menekan peningkatan angka stunting, Lanud Sultan Hasanuddin berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan menggelar acara Pencanangan Pencegahan Stunting melalui pengukuhan Bapak dan Ibu Peduli Stunting, Senin (20/3/2023).
Acara yang berlangsung di gedung serba guna tersebut dibuka oleh Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI David Yohan Tamboto, S.Sos.
Danlanud dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia diketahui bahwa hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada rapat kerja nasional BKKBN bulan januari 2023, prevalensi Stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di tahun 2022. Hal ini tentunya pertanda yang baik terhadap penurunan kasus Stunting secara umum di Indonesia.
“Namun masih harus kita gerakkan secara bersama-sama melalui kerjasama antar lembaga dan memaksimalkan infrastruktur yang ada untuk memudahkan menyelesaikan persoalan Stunting,” kata Danlanud.
Pada agenda kerjasama itu, disampaikan juga jika Lanud Sultan Hasanuddin sangat menyambut baik dan terus mendukung penuh kolaborasi yang dilaksanakan sebagai upaya turut serta berperan untuk menurunkan Stunting di Indonesia khususnya ditingkat daerah, baik Kabupaten, Kota maupun Provinsi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd menyampaikan bahwa percepatan penurunan Stunting kuncinya adalah kolaborasi dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat untuk bekerja sama dalam menyukseskan percepatan penurunan Stunting ditingkat Nasional maupun Provinsi.
Sebelumnya, dalam rangkaian pencanangan pencegahan Stunting di Lanud Sultan Hasanuddin dilaksanakan pula kegiatan posyandu, pemeriksaan ibu hamil dan pelayanan imunisasi, pelayanan KB, sosialisasi pra nikah atau persiapan kehidupan berkeluarga dan sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan.
Diharapkan melalui kegiatan yang dilakukan dapat menjadi media kampanye dalam percepatan penurunan Stunting sekaligus memacu semangat dan menguatkan komitmen bersama agar semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam penanganan Stunting untuk mewujudkan Indonesia menuju Zero Stunting tahun 2030.(*)