Berawal Dari Hobi, Dua Pria Asal Maros Sukses Kembangkan Usaha Penangkaran Reptil

Nasional, News151 Views
banner 468x60

Online24,Maros, – Sebuah penangkaran Hewan Reptil kini hadir di Kabupaten Maros, Sulawesi selatan.

Penangkaran ini milik Ade Candra dan Andi Aziz yang dinamakan Dreamland Reptil, terletak di Jalan Garuda, Kelurahan Taroda, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.

Awal mula berdirinya pengkaran reptil ini, berawal dari hobi Ade Candra dan Aziz yang sama-sama suka dengan reptil, kemudian keduanya lalu join bekerja sama hingga CV Dreamland Reptil pun resmi berdiri.

Di penangkaran ini, terdapat ratusan hewan reptil dari berbagai jenis dan spesies.

Aziz selaku Wakil Direktur CV Dreamland Reptil mengatakan penangkaran ini sudah berdiri sejak 2018 silam

Pada awal pendiriannya, hanya ada tiga jenis reptil yang dikembangbiakkan.

“Berawal dari hobi, hanya ada tiga jenis reptil yang dipelihara yakni iguana, biawak dan ular,” katanya.

Seiring berjalannya waktu, dirinya pun menambahkan jenis reptil untuk dipelihara di penangkaran ini.

“Kemudian semakin berkembangbiak. Sekarang di penangkaran ini sudah ada empat jenis, ditambah kura-kura. Nah selain penangkaran ini, kita juga punya satu lagi di Perumahan Bentenge, khusus penangkaran Kadal Australia,” tuturnya.

Saat ini jumlah reptil yang dikembangbiakkan di penangkaran CV Dreamland Reptil ini sudah mencapai 340 ekor.

Selain dikembangbiakkan, kata dia, reptil yang ada di penangkaran ini juga diperjual belikan.

Direktur CV Dreamland Reptil, Ade Chandra menambahkan reptil yang dijual hanya anakannya saja.

Harganya pun bervariasi, tergantung jenis dan spesiesnya.

“Kita hanya jual anakannya. Kalau iguana itu yang paling murah yang jenis green iguana mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu. Yang paling mahal jenis Albino bisa sampai Rp 1 juta perekor,” tuturnya.

Sementara untuk biawak dijual dari harga Rp 30 juta hingga Rp 80 juta.

“Jenis lasser antillean itu Rp 30 juta, paling mahal biawak putih bisa sampai Rp 80 juta,” terangnya.

Dari transaksi jual beli anakan reptil itu, pihaknya bisa mengantongi omzet Rp 60 juta tiap tahunnya.

Dalam memelihara reptil, kata dia, perlu perhatian khusus, mulai dari persoalan cuaca hingga pakan.

“Harus diperhatikan juga pakannya itu, misal iguana itu makan daun murbei, jadi tidak boleh sembarang. Untuk biaya pakan seluruh reptil di sini bisa sampai Rp 3-4 juta perbulannya,” terangnya.

Selain itu, reptil yang ada dia penangkaran juga menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *