Maros Gelar Wisuda untuk Lansia, Bupati Sebut Pendidikan Bukan Hanya untuk Muda

Nasional, News69 Views
banner 468x60

Online24,Maros– Sebanyak 16 lansia di Kabupaten Maros resmi diwisuda oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros dalam acara yang digelar di Baruga B, Rabu, 11 Desember 2024. Wisuda yang berlangsung meriah ini mirip dengan acara wisuda mahasiswa pada umumnya, dengan prosesi pemindahan tali toga yang dilakukan oleh Bupati Maros, Chaidir Syam.

 

Bupati Maros dalam sambutannya mengungkapkan bahwa para wisudawan lansia ini telah menjalani pembelajaran selama 7 bulan, dengan materi yang disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing peserta. “Mereka mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat, dan gelar yang diberikan adalah Sarjana Lansia (SL),” kata Chaidir Syam.

 

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Pemkab Maros untuk memberikan akses pendidikan kepada lansia, guna mendorong mereka tetap aktif, sehat, dan terhubung secara sosial. Saat ini, sudah ada empat sekolah lansia yang beroperasi di Maros. Setiap sekolah ini menawarkan kurikulum yang berbeda, dengan durasi antara 6 bulan hingga 1 tahun, serta melibatkan berbagai aspek pembelajaran, termasuk agama, lingkungan, dan olahraga.

 

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menjelaskan bahwa program pendidikan ini bertujuan untuk menjaga interaksi sosial di kalangan lansia dan mendorong terciptanya komunitas yang sehat. “Program ini bukan hanya untuk mengajarkan keterampilan dasar, tetapi lebih kepada membangun kebersamaan dan menjaga tubuh serta pikiran tetap sehat,” ujarnya.

 

Program pendidikan ini juga menawarkan jenjang pendidikan yang berjenjang, mulai dari S1 hingga S3. Bahkan, peserta yang mencapai tingkat S3 berkesempatan untuk menjadi pengajar bagi peserta di tingkat S1.

 

Sementara itu, Ketua Pokja Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia, Ariani Hamsir, menjelaskan bahwa program ini terbuka bagi lansia yang berusia minimal 60 tahun dan tidak dipungut biaya. “Program ini bertujuan mengisi waktu para lansia dengan kegiatan yang bermanfaat dan mengurangi rasa kesepian atau terisolasi,” katanya.

 

Muhammad Nur (75), salah satu wisudawan, mengungkapkan kebahagiaannya mengikuti program sekolah lansia. “Pelajaran yang saya terima sangat bermanfaat, terutama untuk menjaga kesehatan dan berinteraksi dengan teman-teman sesama lansia,” ujar Muhammad yang mengaku belum pernah mendapatkan pendidikan formal sebelumnya.

 

Program ini terus berkembang dengan adanya dua angkatan calon mahasiswa baru yang sedang dipersiapkan untuk sekolah lansia, dengan jumlah peserta minimal 30 orang per angkatan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *