Applause Penonton Mengenai Nobar Film “COTO VS KONRO” di Makassar Berlangsung Sukses

Film Makassar

banner 468x60

Online24jam, Makassar, – Ratusan penonton memadati Studio 4 CGV Mall Panakkukang Square dalam acara Nonton Bareng (Nobar) Film Coto vs Konro bersama para pemainnya. Gelaran ini menjadi penayangan terakhir sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1446 H, dan atmosfer euforia begitu terasa di dalam bioskop.

Acara yang dihadiri oleh DPW Hikma Sulsel, DPD Hikma Kota Makassar, Maiwa News, IKA BKPRMI, AFC Community, serta berbagai komunitas lainnya ini menunjukkan betapa tingginya antusiasme masyarakat terhadap film yang mengangkat budaya dan kearifan lokal Makassar ini.

Animo Tinggi Meski Minim Promosi
“Kita bersyukur Nobar Coto vs Konro berakhir jelang Ramadhan berlangsung sukses. Ratusan orang memenuhi Studio 4 CGV yang berkapasitas 128 penonton. Ini memperlihatkan bahwa animo masyarakat masih tinggi, padahal promo yang dilakukan tidak terlalu massive,” ujar Luthfi Sato, pemeran utama film yang memerankan karakter Haji Matto.

Tak berhenti di Makassar, rencananya Nobar Coto vs Konro juga akan digelar di berbagai kota lain, seperti Palu, Sorong, serta beberapa kota di Sulawesi Selatan yang memiliki jaringan bioskop, termasuk Palopo, Bone dan Sengkang.

Film Sarat Budaya & Kehangatan Keluarga
Film Coto vs Konro bukan sekadar hiburan, tetapi juga membawa pesan kuat tentang budaya dan kearifan lokal Makassar. Dari kuliner khas seperti coto dan konro, hingga pengenalan aksara lontara yang menjadi bagian penting dalam alur cerita, film ini benar-benar menggugah rasa bangga terhadap budaya sendiri.

Luthfi Sato sukses membawakan peran sebagai Haji Matto—pemilik warung coto yang tegas, meledak-ledak, tetapi memiliki jiwa besar dalam menerima kenyataan. Selain itu, mendiang Awaluddin Tahir sebagai Daeng Sangkala juga memberikan performa yang tak kalah memukau. Para pemeran pendukung seperti Aty Kodong, Adit Triyuda, Musdalifah Basri, Ria Luthfi, Ichal Kate, Chand Chiko Juwita, Daeng Uki Nugraha, Zakaribo, Idris Baba Ong dan Vanessa Hie turut menyajikan akting yang natural dan membumi.

Sukses, Tapi Kurang Didukung Layar & Promosi
Meskipun mendapat respons luar biasa, film ini dihadapkan pada tantangan kurangnya layar dan minimnya promosi yang membuatnya belum menjangkau lebih banyak penonton. Padahal, film yang disutradarai oleh Irham Acho Bachtiar, sineas nasional berdarah Bone-Tolaki ini, memiliki kualitas yang layak disejajarkan dengan film-film nasional lainnya.

Untuk itu, para penonton, tokoh masyarakat, komunitas, dan paguyuban diharapkan dapat menjadi media promosi dari mulut ke mulut, agar film ini semakin dikenal luas, terutama bagi masyarakat Sulawesi Selatan di perantauan.

Komentar Positif & Kejutan Ending Tak Terduga
Sejak pertama kali ditayangkan, Coto vs Konro selalu mendapatkan apresiasi luar biasa. Bukan hanya menghibur dengan unsur komedi, film ini juga menyajikan ketegangan serta keharuan yang menyentuh hati. Banyak penonton mengaku terkejut dengan ending film yang tidak terduga, membuat durasi 1 jam 42 menit terasa begitu cepat berlalu.

“Biasanya tepuk tangan hanya terdengar saat gala premiere, tapi untuk film ini, setiap pemutaran selalu diiringi applaus penonton di akhir film. Bahkan banyak yang enggan beranjak dari tempat duduk karena masih larut dalam emosi cerita,” ungkap salah satu penonton.

“Ending-nya bikin merinding. Saya sampai nangis,” tambah penonton lainnya.

Jangan Ketinggalan! Update Jadwal Nobar di Instagram
Bagi kamu yang belum sempat menonton film ini, pastikan tidak melewatkan jadwal Nobar berikutnya! Ikuti perkembangan dan informasi terbaru langsung melalui Instagram @cotovskonro.

Film Coto vs Konro bukan sekadar tontonan, tetapi sebuah pengalaman sinematik yang mengangkat identitas budaya lokal dengan cara yang menghibur dan penuh makna!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *