Online24, Makassar – Anggota DPRD Kota Makassar Rahmat Taqwa Quraisy mencurigai meningkatnya angka tawuran lantaran adanya oknum yang menuggangi hal tersebut.
Ia pun meminta pemerintah kota untuk lebih memperhatikan terhadap meningkatnya kasus tawuran di Kota Makassar.
“Ini berjalan, dari Maccini, masuk ke Tallo ini sekarang di Ujung Tanah, nah ini harus ditindaki secepatnya,” ucap Rahmat, Selasa, 28 Juli 2020.
Legislator PPP ini menjelaskan bahwa hal ini memiliki efek berantai terhadap para pemuda lainnya bila tak ditindaki secara serius.
“Mereka mau tidak mau akan ikut dalan aksi tersebut mengikuti temannya,” ungkapnya.
Rahmat bercerita bahwa maraknya laporan aksi tawuran kerap didapatnya dari daerah utara Kota Makassar seperti Tallo dan Ujung Tanah.
Hal ini, kata Rahmat, perlu dibicarakan langsung antara pemerintah setempat dan masyarakat.
“Makanya pemerintah kota harus hadir, mendengar langsung apa yang terjadi di utara, mereka harus hadir,” katanya.
Menurutnya ada faktor kejenuhan yang mendasari maraknya tawuran di masa pandemi, apalagi beberapa kebijakan pembatasan oleh pemerintah membuat masyarakat kian sensitif.
“Ada hal (yang bisa dilakukan) di mana mereka bisa seru-seruanlah, nah ini yang harus kita cari benang kusutnya,” katanya.
Rahmat mengatakan, berdasarkan data dari Polrestabes Makassar, kasus tawuran mengalami peningkatan dan konsisten sejak awal tahun 2020.
Pada Maret angka tawuran hanya tercatat sebanyak dua kasus kemudian meningkat di April sebanyak 13 kasus, di Mei sebanyak 26 kasus, Juni sebanyak 49 kasus, sementara pada bulan ini hingga 23 Juli baru 9 kasus yang tercatat.
Selain wilayah utara seperti Tallo, beberapa kecamatan lain yang banyak menyumbang angka tawuran di antaranya Tamalate 18 kasus, Panakkukang 15, Makassar 14, Tallo 14, sisanya Bontoala 8, Ujung Pandang 7, Rappocini 6, Mariso 4, Manggala 3, Mamajang 3 dan Tamalanrea belum ada sama sekali.
Lebih jauh, Rahmat melaporkan sejumlah keluhan warga terkait tawuran tersebut. Pasalnya, barang berharga warga seperti kendaraan dan rumah rusak akibat tawuran.
“Itu biasa kena lemparan batu, kita resah semua ini, apalagi di daerah utara itu banyak pedagang, kasian mereka, orang lambat laun takut berkunjung karena banyak tawuran,” pungkasnya.