Online24, TORAJA – Pembangunan infrastruktur dan pengembangan pariwisata di Tana Toraja menjadi fokus utama bagi Ketua Komisi D DPRD Sulsel, John Rende Mangontan untuk dikawal.
Itu menyusul setelah adanya titik terang mengenai program-program pemerintah provinsi Sulawesi Selatan yang segera direalisasikan tahun ini.
Adapun program yang dimaksudkan antara lain penyusunan Master Plan Kawasan Wisata Buntu Kandora dan sekitarnya.
Kawasan pengembangan destinasi wisata baru yang terletak di tiga kecamatan masing-masing Mengkendek, Sangalla’, dan Makale itu diketahui mendapat suntikan anggaran sebesar Rp750.000.000,.
Bukan hanya pada sektor pariwisata, JRM panggilan akrab John Rende Mangontan juga membeberkan bahwa pemerintah juga menggelontorkan dana senilai Rp400 juta untuk pembangunan jalan Naniong-Kalembang.
Rua jalan untuk Simbulan-Ariang senilai Rp 450 juta termasuk pembanguan ruas jalan kawasan wisata Suaya Sangalla sebesar Rp300 juta.
“Jadi memang harus ada bentuk pengawasan yang dilakukan karena ini merupakan program pemerintah,” kata JRM saat melakukan reses di tiga kecamatan, Makale, Sangalla’, dan Sangalla’ Utara, pada tanggal 7-8 Februari lalu.
Tak hanya infrastruktur jalan di beberapa titik di Tana Toraja diatas, pemerintah menurut Bendahara Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel juga menggenjot sejumlah pembangunan jalan seperti ruas jalan Kotu Masele-Mebali yang anggarannya mencapai Rp5 miliar dan pembanguan jembatan di ruas Kotu-Mebali (Talondo) sebesar Rp3 miliar.
Politisi partai berlambang pohon beringin ini mengatakan, khusus untuk kawasan Buntu Kandora dan sekitarnya, JRM berharap jika dikembangkan secara baik akan muncul pertumbuhan ekonomi baru di kawasan ini.
“Karena kawasan ini sangat lengkap potensi wisatanya karena sejarah, ada sisi religious di situ, budayanya pun ada, alamnya, dan olahraga serta aksesbilitas ke kawasan wisata lainnya sangat dekat, misalnya ke Pango-Pango, Burake, Buntu Sikolong, Suaya, Pessurrukan, Makula, Sa’pak Bayo-bayo dan masih banyak lagi sehingga perlu ada penataan bagus agar tidak semrawut dan membuat akses ke setiap obyek agar terkoneksi sehingga mudah mencapainya,” urai JRM, panjang lebar.
Hanya saja ia menyarankan agar pemerintah kabupaten Tana Toraja mengidentifikasi ruas-ruas jalan yang bisa ditingkatkan statusnya dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi atau jalan negara. Misalnya jalur pertigaan Patengko-Batualu-Sangalla’- Kesu’. (*)