Online24, Bulukumba – Gojek, perusahaan teknologi aplikasi terbesar di Asia Tenggara, kini hadir di Kabupaten Bulukumba. Sejak didirikan pada tahun 2010 dan aplikasinya diluncurkan pada tahun 2015, Gojek telah membuktikan bahwa pengemudi ojek dapat melakukan banyak hal, lebih dari sekadar memberikan layanan transportasi. Melalui teknologi, Gojek telah meningkatkan taraf hidup jutaan pengusaha mikro termasuk mitra pengemudi, pemilik restoran, pengusaha rumahan dan profesional lainnya.
Dengan semangat untuk tetap tumbuh dan memberikan dampak sosial seluasnya, pada hari ini Gojek resmikan operasional layanannya di Kabupaten Bulukumba dibuka resmi oleh Bupati Pemerintah Kabupaten Bulukumba, A. M. Sukri. A. Sappewali beserta jajaran, District Head Gojek Makassar Adwin Pratama Anas, Senior Associate Government Relation Gojek Indonesia Timur Mohammad Khomeiny dan District Operation Manager Gojek Makassar Kurniawan.
Bupati Pemerintah Kabupaten Bulukumba, A. M. Sukri. A. Sappewali mengatakan “Kami mengapresiasi dan menyambut baik hadirnya Gojek di Bulukumba untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja sektor informal dan UMKM. Masuknya Gojek ke Bulukumba juga membuka lapangan kerja dan menggairahkan perekonomian terutama di masa pandemi.” (10 Mei 2020).
A.M Syukri. A. Sappewali menambahkan “Dengan adanya Gojek bisa membantu menumbuhkan pertahanan ekonomi, juga memutus rantai pandemi. Oleh karena itu, kesempatan ini saya harapkan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Bulukumba dengan Gojek serta stakeholder lain.”
“Terima kasih atas launching, Pemerintah Kabupaten Bulukumba merasa bangga dan akan mendukung kolaborasi Pemerintah dan Gojek. Untuk masyarakat, sudah dapat merasa aman di rumah saja dan tetap dapat memenuhi kebutuhannya,” tutup Bupati Bulukumba
Tidak dapat dipungkiri juga, Bulukumba juga merupakan Kabupaten dengan perekonomian yang baik didukung dari sektor UMKM sumber hasil alam serta objek wisata ternama “Tanjung Bira”. Potensi inilah yang akan didukung Gojek lewat layanannya. Hadirnya Gojek di Bulukumba dapat membantu merealisasikan hal tersebut dengan memberikan akses yang lebih luas kepada para pelaku usaha lokal untuk terus mendorong roda perekonomian melalui pemanfaatan keseluruhan ekosistem Gojek untuk menjalankan usahanya.
VP Gojek Regional Indonesia Bagian Timur, Anandita Danaatmadja mengatakan, “Rekam jejak GO-JEK di Indonesia merupakan sebuah contoh bagaimana teknologi mampu membuka peluang untuk akses dan inklusi, dimana mereka yang sebelumnya tidak tergabung dalam ekonomi modern, melalui teknologi yang dikembangkan Gojek, mampu terlibat dan bahkan terbekali untuk semakin berkembang.”
Di Bulukumba, Gojek akan mulai beroperasi dengan empat layanan. GoRide (Transportasi dengan sepeda motor), GoFood (Pengantaran makanan), GoSend (Pengantaran barang) dan GoPay (Alat pembayaran digital).
Melalui GoRide, kehadiran Gojek memberi alternatif bertransportasi bagi masyarakat Bulukumba maupun penduduk sekitar yang berkunjung ke Kabupaten ini yang selama ini sudah terbantu dengan kehadiran pete-pete dan juga angkot. Kehadiran layanan GoRide diharapkan dapat membantu kebutuhan mobilitas masyarakat di Bulukumba, sehingga roda perekonomian daerah pun semakin meningkat perputarannya.
Selain kemudahan transportasi, Gojek di Bulukumba berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor UMKM. Anandita mengatakan, “Melalui layanan pengantaran makanan GoFood, UMKM di Bulukumba, khususnya UMKM kuliner punya kesempatan untuk go online. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang mendorong UMKM memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperluas jangkauan pemasarannya. Berdasarkan riset yang dilakukan LD FEB UI pada tahun 2018, 93% UMKM mengalami peningkatan transaksi setelah bergabung dengan Gojek. Kami ingin potensi pertumbuhan ini juga dapat dimaksimalkan di Kabupaten Bulukumba melalui pemanfaatan teknologi Gojek.”
Dari segi sumber daya manusia, District Head Gojek Makassar Adwin Pratama Anas menambahkan “Gojek berkontribusi dalam menyediakan lapangan pekerjaan beserta pendampingan berupa pelatihan kemampuan layanan prima dan pelatihan pengembangan diri. Fokus besar Gojek adalah dalam pemberdayaan dan pengembangan yang komprehensif bagi mitra-mitranya. Sehingga dengan adanya pendampingan ini Gojek berharap mitranya dapat ‘naik kelas’ baik dari segi kesejahteraan maupun kemampuan. Target besar Gojek adalah untuk melahirkan banyak UMKM mandiri baru yang lahir dari ‘naikkelas’-nya driver Gojek.“
“Dengan kondisi perekonomian yang sulit dimana banyak perusahaan harus berjuang keras mempertahankan bisnis dan juga karyawannya, Gojek senantiasa berupaya untuk meluaskan layanannya sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Sehingga pekerja informal (UMKM dan pekerja harian) dapat terus memiliki kesempatan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan kesejahteraannya.
Komitmen Gojek dalam mendorong kesejahteraan mitra terbukti turut berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2018 mengungkapkan, Gojek telah berkontribusi Rp 16,5 Triliun per tahun dari penghasilan mitra driver dan Rp 18 Triliun dari mitra UMKM terhadap perekonomian nasional.
“Gojek memiliki misi untuk memberikan manfaat sosial seluas mungkin bagi jutaan masyarakat Indonesia. Dengan operasional yang diperluas, kami berharap lebih banyak lagi pekerja sektor informal dan pengusaha mikro yang bisa merasakan manfaat teknologi. Dengan diluncurkannya layanan Gojek di Bulukumba, berdampak positif pada aspek kesejahteraan masyarakat dan peningkatan tatanan perekonomian daerah,” tutup Anandita. (*)