Online24, Luwu Utara – Luwu Utara menjadi daerah terbanyak yang mendapatkan bantuan Program Rehabilitasi dan Renovasi Sekolah Tahun 2020 dari Kementerian PUPR, yakni 13 sekolah, masing-masing 12 di Kecamatan Seko, dan satu di Rampi. Program ini khusus diperuntukkan bagi sekolah yang ada di wilayah 3T. Mengingat dalam program ini, Kementerian PUPR hanya menangani rehab sekolah dengan kriteria wilayah 3T dan sekolah rusak berat.
Seko dan Rampi sendiri masuk kategori 3T (terdepan, terluar dan terpencil). Total anggaran rehabilitasi dan renovasi 13 sekolah ini hampir Rp 40 M. Hal ini diungkap Kepala Perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulsel, melalui PPK Pengembangan Sarana dan Prasarana Pendidikan Olahraga dan Pasar, Azikin, di acara Serah Terima Pemanfaatan Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Sekolah TA 2019, Rabu (17/6), di SDN 040 Radda, Baebunta.
“Untuk Program Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah TA 2020, khusus di Luwu Utara ada 13 sekolah dari dua paket. Satu paket untuk 12 sekolah di Seko, dan satu paket lainnya untuk 2 sekolah, masing-masing satu di Rampi dan satu sekolah di Kabupaten Luwu,” ungkap Azikin di hadapan Bupati Lutra. Menurutnya, program ini hadir sebagai penegasan bahwa pelayanan pendidikan tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah 3T.
“Kebijakan ini dimulai dari Presiden yang menginginkan negara hadir di seluruh pelosok tanah air, tapi tentu dengan berbagai kriteria. Nah, khusus untuk penanganan di Kementerian PUPR, kita hanya dibolehkan pada kriteria daerah 3T. Itu kriteria satu. Kriteria kedua adalah harus sekolah yang rusak berat, dan kriteria ketiga adalah masuk dalam sistem informasi dapodik. Nah, dapodik ini sumbernya dari daerah untuk selanjutnya diintervensi,” tutur Azikin.
Sementara itu, Bupati Indah Putri Indriani menyebutkan, bantuan yang diterima Luwu Utara adalah salah satu bentuk perhatian yang cukup besar dari pemerintah di sektor pendidikan, dalam rangka menghadirkan sarana pendidikan yang aman, nyaman, dan layak bagi para siswa, sehingga bisa menjadi sekolah yang ramah bagi siswa. “Tentu ini akan menambah semangat belajar bagi para siswa, sekaligus motivasi mengajar bagi para guru,” kata Indah.
Indah berharap, rehabilitasi dan renovasi sekolah dapat memperpanjang usia pakai dari sekolah yang mendapatkan bantuan dari program ini. “Bangunan sekolah ini harus kita rawat, kita pelihara, dan kita manfaatkan dengan baik. Pastikan usia pakai sarana ini bisa lebih lama. Sekali lagi, negara ingin memastikan selalu hadir, tidak hanya di daerah perkotaan, tapi juga di daerah pelosok. Negara ingin menjamin layanan pendidikan bagi anak-anak kita,” pungkasnya.
Sekadar informasi, bantuan program ini tidak hanya didapat pada tahun 2020, tetapi sudah didapat pemerintah pada 2019 kemarin, dengan jumlah sekolah sebanyak 9 unit. Total anggaran untuk 9 sekolah adalah Rp 26 M, yang pemanfaatan dan pengelolaannya diresmikan Bupati pada Rabu 17 Juni 2020 di SDN Radda, Baebunta. Turut hadir dalam acara ini, Kadis Pendidikan Lutra Jasrum, Kadis PUPR Suaib Mansur dan para Kepala Sekolah. (*)