Online24, Makassar – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Nurdin Abdullah sangat serius menangani kasus Covid-19 di daerahnya. Untuk meringankan semua bupati dan wali kota, dia memerintahkan semua pasien Covid-19 dibawa ke Makassar untuk dirawat secara maksimal sampai sembuh. Seluruh biayanya ditanggung Pemerintah provinsi Sulsel.
Prof Nurdin menyampaikan itu kepada Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana di kantornya pada Senin (27/7/2020) di Kantor Gubernur Jl Urip Sumoharjo Makassar. Mereka ketemu setelah Prof Nurdin menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perseroda Sulsel Taufik Fachrudin dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel Firdaus Dewilmar.
Saat mereka diskusi, Prof Nurdin ditemani Pejabat Wali kota Makassar Prof Rudy Jamaluddin dan Kepala Dinas Perdagangan Dr Jayadi Nas. Belakangan ikut bergabung
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Ni’mal Lahamang dan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulsel Mohammad Husni Thamrin.
“Selama pandemi Covid-19 ini saya ingin seluruh bupati dan wali kota fokus membangun daerahnya terutama mensejahterakan masyarakatnya, sehingga semua penderita Covid-19 saya minta dibawa ke Makassar untuk mendapatkan perawatan intensif. Jadi penanganan mereka terpusat di satu kota yakni Makassar,” jelas Prof Nurdin.
Mantan Bupati Bantaeng itu yakin semua bupati dan wali kota se-Sulsel senang dengan kebijakannya itu. Apalagi mereka tidak perlu memikirkan biayanya karena semuanya ditanggung Pemerintah provinsi Sulsel.
Siapkan Lima Rumah Sakit dan Hotel Berbintang
Untuk menangani pasien Covid-19 yang kondisinya berat, disiapkan lima rumah sakit. Sedangkan isolasi terpusat dilakukan untuk orang tanpa gejala (OTG) dan orang dalam pemantauan (ODP). Mereka dirawat di lima hotel berbintang di Makassar. Tujuannya agar mereka merasa nyaman dan mempercepat penyembuhannya.
Kelima hotel itu adalah Swiss-Belhotel, Almadera, Harper, Remcy, dan Grand Imawan. Dari waktu ke waktu jumlah yang dirawat di semua hotel itu berkurang karena sudah banyak yang sembuh. Seluruhnya lebih dari 3.000 orang.
“Tidak hanya pasien yang kami perhatikan. Paramedis juga mendapatkan hal yang sama. Mereka dikarantina agar fokus melayani semua pasien,” terang Prof Nurdin.
Salah satu yang menjadi perhatian gubernur yang sangat rendah hati itu adalah makanan bergizi buat semua pasien. Menunya dipantau ahli gizi.
Semua makanan itu dipesan dari pengusaha catering yang masuk kategori UMKM. Menurut Prof Nurdin itu sengaja dilakukan untuk memberi aktivitas kepada UMKM di Kota Makassar.
“Jadi selain menyentuh urusan kesehatan, faktor ekonominya saya perhatikan. Dengan begitu semuanya sama-sama jalan secara bersaman. Diupayakan secara maksimal banyak pasien yang sembuh dan ekonomi tetap bergerak. Jadi tidak terpapar Covid-19 dan tidak terkapar PHK seperti yang sering disampaikan Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo,” ungkap Prof Nurdin.
Laksanakan TRISULA Atasi Covid-19
Selama ini Pemerintah provinsi Sulsel dan pemerintah kabupaten/kota aktif melakukan massiv tracing, intensif testing, dan edukasi aktif yang diistilahkan dengan TRISULA (Tiga Upaya Pengendalian Covid-19 Sulawesi Selatan). Semua itu dilakukan untuk mengatasi Covid-19.
Upaya-upaya yang dimaksud, tambah Prof Nurdin adalah dengan memisahkan yang sakit dan yang sehat, mencegah ODP menjadi PDP atau gejala ringan menjadi gejala berat karena pemantauan kesehatan yang lebih baik. Membentuk Duta Covid-19 sebagai edukator di masyarakat yang merupakan tujuan dari Program Rekreasi Duta Covid-19 yang menjadi salah satu inovasi andalan dari Pemerintah provinsi Sulsel.
“Khusus kasus ODP dan OTG yang ada di kabupaten/kota juga menjadi tanggung jawab Pemerintah provinsi Sulsel dengan mengevakuasi OTG dan ODP di kabupaten/kota ke tempat karantina di lima hotel berbintang yang telah kami siapkan,” kata Prof Nurdin.
Dalam program ini menurutnya banyak kegiatan produktif yang dirancang untuk peserta. Misalnya melakukan olahraga rutin setiap pagi, menyediakan nutrisi optimal, dukungan psikososial, pemantauan kesehatan dan pemeriksaan laboratorium.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah menyelenggarakan kelas edukasi untuk menyiapkan peserta menjadi Duta Covid-19. Ini sebagai bentuk pemberdayaan dalam mengedukasi masyarakat dalam pencegahan Covid-19 saat mereka sudah kembali ke lingkungan masing-masing
“Kami yakin kerjasama dan sinergi yang baik dengan jajaran Forkopimda, pemerintah kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat adalah hal yang paling utama, dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di Sulsel,” ungkap Prof Nurdin.
Mereka sekitar 2 jam diskusi. Banyak hal lain yang dibicarakan namun off the record. Prof Nurdin sangat terbuka menyampaikan semuanya karena mereka teman akrab yang sudah lama sekali bersahabat.
“Terima kasih banyak Pak Nurdin untuk semua info yang bapak berikan. Sangat bermanfaat. Saya mengapresiasi sekali dan mendukung seluruh upaya bapak dan jajaran mengeliminir Covid-19,” ujar Dr Aqua.(*)