JK : Industri Andalan Indonesia Harus Berubah Dari Rokok Ke Teknologi

Ekonomi, News55 Views
banner 468x60

Online24, Makassar – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf kalla (JK) mengharapkan agar Indonesia tidak selalu tergantung pada industri rokok sebagai andalan. Untuk itu JK berharap agar Indonesia mengembangkan industri berbasis teknologi.

Menurut JK Indonesia satu-satunya negara di dunia yang menjadikan rokok sebagai industri andalannya. Untuk itu JK berharap Indonesia tidak terlalu menggantungkan industrinya pada produksi rokok yang merupakan industri resiko karena bisa menyebabkan masyarakat jadi sakit.

Menurut JK, indicator Indonesia mengandalkan industrinya dari produksi rokok bisa dilihat dari daftar orang terkaya di Indonesia adalah pemikik pabrik rokok. Hal yang berbeda dengan daftar orang kaya yang berasal dari luar negeri seperti China, yang berasal dari pemilik perusahaan IT seperti Ali Baba. Hal tersebut disampaikan JK saat meresmikan JK Arenatorium yang terletak di Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10, Makassar Sulawesi selatan kamis 12 November 2020.

Dunia sudah berubah, kalau dulu perusahaan yang terbaik adalah perusahaan minyak, sebelumnya adalah perusahaan otomotif. Saat ini perusahaan yang terbesar di dunia adalah perusahaan teknologi informasi.

Namun di Indonesia dari dulu tetap rokok yang nomor satu, untuk itu saya katakan orang Indonesia itu pemberani karena di bungkus rokok itu sudah jelas tertulis merokok dapat menyebabkan penyakit bahkan meninggal tapi tetap saja orang merokok. Itulah kenapa orang paling kaya di Indonesia adalah pengusaha rokok, Berbeda dengan luar negeri misalnya China yang menjadi orang terkaya adalah perusahaan IT yakitu Ali Baba” . Paparnya.

Untuk itu JK berharap dengan kehadiran arenatorium di Unhas maka Indonesia kelak dapat mengembangkan industrinya pada industri yang berbasis teknologi dan tidak perlu terlalu bergantung pada indsutri rokok semata karena hal tersebut industri yang memiliki resiko tinggi yang dapat menyebabkan penyakit di tengah masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *