Online24,Makassar – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada dalam video memfitnah Moh Ramdhan Pomanto terlibat penipuan dalam proyek perumahan Korpri tahun 2016, sebagian mengajukan keberatan.
Mereka merasa dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk melakukan penggiringan opini. Sengaja memfitnah calon Wali Kota Makassar nomor urut satu itu menerima uang muka Rp5 juta dari sejumlah ASN Pemkot Makassar untuk pengadaan rumah murah bagi ASN/Korpri di Bonto Matene, Kec. Mandai, Kabupaten Maros, pada 2016 silam.
Protes ASN yang merasa dimanfaatkan untuk memfitnah Danny itu beredar dalam bentuk screenshoot percakapan WhatsApp. Dalam percakapan yang ramai beredar di media sosial itu, salah seorang diantara mereka mempertanyakan konten video tersebut yang dianggap mengandung black campaign.
“Kenp begtu pak videox lari kekampanye takut ku ji pak astaga…,” tanya salah seorang diantara mereka dalam grup WhatsApp itu yang diduga salah satu ASN.
Ia pun meminta klarifikasi. Memohon kepada ketua Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Makassar untuk meluruskan fitnah tersebut.
“Adami yg salah gunakan nanti kasian.
Tolong diklarifikasi kasian.
Tolong pak ketua,” pintanya.
Sebelumnya diberitakan jika kuasa hukum Danny, Beni Iskandar telah melaporkan pelaku penyebar fitnah yang menyebut Danny penipu dalam proyek perumahan Korpri tersebut ke Satuan Reskrim Polrestabes Makassar. Dalam laporan itu, turut dilampirkan sejumlah bukti-bukti berupa rekaman video, termasuk percakapan di grup WhatsApp yang beredar tersebut.
Laporannya ditujukan kepada pihak yang telah mendistribusikan berita bohong dan fitnah yang mencemarkan nama baik calon terkuat di Pilwalkot Makassar 2020 itu. Berkenaan dengan Pasal 27 ayat 3 UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta Pasal 310 ayat KUHP tentang penghinaan.
Sekretaris Korpri Kota Makassar, Hasanuddin sendiri telah menegaskan bahwa pembangunan perumahan bersubsidi itu tidak ada kaitannya dengan Danny Pomanto.
“Sebenarnya itu adalah murni program Korpri dan difasilitasi oleh Pemkot Makassar. Tidak ada hubungannya dengan Danny Pomanto. Itu bukan ranahnya, apalagi sampai turun untuk menyentuh uang muka Rp5 juta hingga Rp20 juta dari program tersebut,” demikian Hasanuddin kepada awak media, Senin (16/11/2020).