Online24, Makassar – Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu kampus yang sangat konsen membantu pemerintah dalam memerangi Covid-19.
Mulai saat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik 700 mahasiswa UIM menjadi Agen of Change bagi masker, pembuatan hand sanitizer, dan lain-lain saat wisuda juga secara online, dan terakhir wisuda tatap muka dengan protokol kesehatan ketat dengan mensyaratkan surat repid test.
Kali ini, di bawah langsung komando Rektor UIM, DR Ir Hj Andi Majdah M Zain MSi bekerja sama PMI Sulsel melakukan penyemprotan massal di seluruh gedung Kampus UIM, hari ini, Senin (4/1/2021).
Majdah didampingi dr Wachyudi Muchsin SH selaku Humas IDI Kota Makassar yang juga Kabag Humas dan Kerja Sama UIM, perwakilan PMI Sulsel DR Dr Muji Iswanti SpKK Mkes SH MH serta jajaran Wakil Rektor UIM di sela-sela penyemprotan mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk preventif memutuskan rantai penularan Covid-19.
“Penyemprotan ini dilakukan mengingat humlah pasien terkonfimasi positif Covid-19 di Provinsi Sulsel, tercatat mengalami penambahan rata-rata 600 kasus baru setiap hari, dengan jumlah secara akumulasi sebanyak 32.187 kasus, dan Kota Makassar memberikan kontribusi terbanyak yakni 376 pasien baru. Ini sangat mengerikan,” ujarnya.
Sementara, menanggapi jumlah peningkatan kasus tersebut, Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar, dr Wachyudi Muchsin, mengungkapkan, hal tersebut merupakan akumulasi dari aktivitas dan mobilitas yang terjadi sepanjang akhir tahun ini.
“Akumulasi peningkatan (Covid-19), karena aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini, seperti berlibur, Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) Serentak Desember 2020 lalu, dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak se rumah,” ungkapnya.
Kendati demikian, salah satu faktor meningkatnya jumlah kasus, karena ada upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dengan terus massif melakukan pelacakan dan tes Covid-19 di tengah masyarakat guna memutus mata rantai penyebarannya.
“Testing swab (tes usap) massal berjalan dengan baik di Pemkot Makassar, sehingga bisa dilakukan tresing dan treatmen yang maksimal,” paparnya.
Dokter Koboi, sapaan akrab Wachyudi Muchsin, mengatakan, secara kelembagaan IDI Makassar minta masyarakat tidak menganggap remeh pandemi Covid-19, sebab okupansi ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) di atas 80 persen. Daerah-daerah lain juga sama saja, pasien terus bertambah penularannya.
Dokter Yudi menjelaskan, tingginya penularan Covid-19 di Indonesia juga bisa dilihat positivity rate yang mencapai 29,5 persen. Data harian positivity rate Indonesia ini, sudah lima kali lipat melebihi standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO), yakni 5 persen.
“Untuk itu, perlu selalu senantiasa menerapkan 3 M, yakni konsisten pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Inilah kunci efektif menekan penyebaran Covid-19,” terangnya. (*)