Online24, Jakarta – Virus Corona semakin mewabah di Indonesia salah satu media penyebarannya adalah sajadah yang umumnya dipakai untuk melaksanakan ibadah sholat. Penyebaran melalui sajadah ini terjadi ketika seseorang yang memakainya dalam kondisi telah terinfeksi virus. Dewan Masjid Indonesia di masa awal pandemic telah mengeluarkan himbauan agar para jamaah yang beribadah ke Masjid untuk membawa sajadah sendiri.
Adalah pemuda pancasila sebuah organsasi masyarakat merasa terpanggil l untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan membuat Sajadah Anti Covid-19. Sajadah tersebut terbuat dari bahan polyster yg mudah dibersihkan kembali usai digunakan sehabis sholat.
Melalui gerakan yang diberi nama “Gerakan Nasional Kembali Ke Masjid dengan Satu Juta Sejadah Pelindung Covid” Ormas Pemuda Pancasila melalui sekertaris Badan Pengusaha Pemuda Pancasila Rio F Wilantara menyerahkan secara simbolis sajadah pelindung covid tersebut kepada Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol (Purn) Drs Syafruddin di Kantor Dewan Masjid Indonesia ,Jalan Jenggala 1 No 3,Kebayoran Baru,Jakarta Selatan ,Selasa (12/01/2021).
Menurut Rio, pihaknya sengaja menggandeng Dewan Masjid Indonesia ,karena DMI mempunyai akses ke seluruh Masjid yang ada di Indonesia,apalagi jumlah masjid di Indonesia mencapai ratusan ribu sehingga memudahkan untuk mendistribusikan sajadah pelindung covid tersebut.
Sementara itu,Wakil Ketua DMI Komjen Pol (Purn) Drs Syafruddin mengapresiasi kreativitas yang dilakukan oleh Badan Pengusaha Pemuda Pancasila dengan menciptakan sajadah pelindung covid..Syafruddin berharap apa yang dilakukan oleh Pemuda Pancasila dapat menjadi inspurasi bagi ormas kepemudaan yang lain untuk berinovasi dan berbuat yang terbaik bagi bangsa indonesia.
Lebih lanjut Syafruddin mengatakan,sejak kemunculan covid 19 Dewan Masjid Indonesia sejak awal, sudah menginstruksikan keseluruh masjid di indonesia untuk melakukan penyemprotan disinfektan untuk menjaga kebesihan masjid dari penularan virus covid 19. Sejauh ini menurut syafruddin belum ada masjid yang menjadi cluster penularan covid 19