Madu dari Lebah Tanpa Sengat Antarkan Dosen Akper Mappaoudang Raih Gelar Doktor

banner 468x60

Online24, Makassaar – Dosen Akper Mappaoudang Tri Damayanty Syamsul, meraih gelar doktor. Setelah mempertahankan hasil risetnya di hadapan penguji, Tri menjalani proses yudisium dan berhak menyandang gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran.

Tri melakukan riset dengan judul disertasi “Ekspresi mRNA IRS -1 dan Indeks Homa IR Pasca Pemberian Madu Trigona pada Mencit Hiperglikemia”, penelitian yang dilakukan untuk menguji kandungan Madu Trigona sebagai anti oksidan dan anti hiperglikemia.

Rasa penasaran akan kandungan Madu Trigona yang diduga mampu mengobati diabetes mellitus melatarbelakangi keinginan Tri memulai risetnya, ditambah dengan tingginya angka penderita diabetes di Indonesia yang menempati urutan ke-6 dunia.

“Karena penyakit diabetes mellitus (merupakan) penyakit yang epidemik dengan angka prevalensinya tinggi setiap tahunnya di hampir seluruh duni dan Indonesia menempati urutan ke-6 setelah India, Cina, Amerika,” katanya saat dihubungi sesaat setelah ujian promosi dokor.

Kepada media, Tri menjelaskan, sampel Madu Trigona yang ia teliti diambil langsung dari Kelurahan Kahu, Kecamatan Bonto Cane, Kabupaten Bone. Menariknya, Madu Trigona yang dihasilkan oleh lebah berukuran kecil yang dikenal tanpa sengat itu kemudian ia teliti selama sepuluh bulan pada empat laboratorium.

Dari hasil risetnya, Tri menemukan berbagai kandungan makanan yang terdapat pada Madu Trigona di antaranya kandungan senyawa bioaktif yang mengandung alkaloid, flavonoid, triterpenoid. “(Kandungan) itu bisa digunakan sebagai senyawa antioksidan yang bisa menurunkan kadar glukosa darah,” terang wanita kelahiran Galesong, 16 Januari 1984 itu.

Sekadar informasi, Tri Damayanty Syamsul merupakan penerima beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan. Sejak 2017, ia tercatat sebagai mahasiswa Program Studi S3 Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Istri dari Bakry Liwang, M.Si., Ph.D. ini menempuh masa studi selama tiga tahun dan tujuh bulan. Hari ini (Selasa, 12/3/2021) Tri menjalani ujian promosi doktor di Aula Fakultas Kedokteran secara semi virtual. Pada hari yang sama, Tri dikukuhkan dan dinyatakan resmi menyandang gelar doktor pada bidang ilmu kedokteran.

Selama masa riset, Tri dibimbing oleh tiga guru besar antara lain Prof. dr. Rosdiana Natzir, Ph.D., M.Sc., Sp. Biok. sebagai promotor, Prof. Dr. dr. Suryani As’ad, M.Sc., Sp. GK (K) sebagai co-promotor, dan Prof. dr. Veni Hadju, Ph.D., M.Sc., Sp. GK (K) sebagai co-promotor. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *