Online24jam, Makassar, – Antisipasi risiko inflasi selama Ramadhan dan Idul Fitri di tahun 2021. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian inflasi Daerah (TPID).
Dengan tema Sinergi Penguatan Pasokan, Distribusi Pangan dan Pengelolaan Ekspektasi untuk Stabilisasi Harga. HLM TPID kali ini diselenggarakan sebagai langkah koordinasi strategi pengendalian inflasi selama tahun 2021.
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sulsel, Endang Kurnia Saputra. Dalam rilisnya mengatakan kegiatan ini sekaligus menyiapkan langkah yang diperlukan dalam menekan lonjakan harga di Sulsel.
“Meskipun saat ini relatif terkendali, namun risiko tekanan inflasi tahun 2021 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang disebabkan oleh perbaikan konsumsi masyarakat pada masa vaksinasi dan periode La Nina yang masih memberikan potensi gangguan produksi dan distribusi.” Ujarnya.
“Dalam waktu dekat, tekanan inflasi akan bersumber dari risiko yang bersifat seasonal seiring dengan momen Ramadhan dan Idul Ftri 2021 yang jatuh pada bulan April dan Mei 2021. Untuk mengantisipasi hal tersebut, strategi pengendalian inflasi TPID Sulsel tahun ini kita disusun secara komprehensif dengan mengacu pada aspek 4K yakni Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.” lanjutnya.
Dari sisi ketersediaan pasokan, menurut Dadang sapaan akrabnya mengupayakan memperkuat sisi hilir ditingkatkan melalui pemanfaatan teknologi vakum.
“untuk hilirisasi produk pertanian, implementasi sistem resi gudang, kita mendorong kegiatan pekarangan pangan lestari, penerapan teknologi pertanian dan perikanan, serta percepatan program lumbung daging,” Jelas Endang Kurnia.
Untuk produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) khususnya pangan di Sulawesi Selatan, program digitalisasi UMKM, dan pengembangan akses pasar UMKM pangan juga ditingkatkan sebagai upaya stabilisasi harga melalui pembangunan modern rice milling dan rice to rice plant.
Melalui kerjasama semua pihak, dan optimalisasi penyerapan beras dari Bulog, dan operasi pasar pada saat hari besar keagamaan nasional seperti Ramadhan dan Idul Fitri.
“Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan masih akan terus bersinergi untuk menjaga inflasi di Sulawesi Selatan tetap rendah dan stabil. Upaya ini kita harapkan dapat semakin mendorong peningkatan daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional.” Pungkasnya.