Online24, Luwu Utara – Sebagai desa kelima atau desa terakhir yang menggelar acara penyampaian visi-misi pada Pilkades Serentak 2021 di Kecamatan Malangke, Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD) di Desa Pattimang memilih tempat berbeda untuk menggelar salah satu tahapan Pilkades tersebut. Jika empat desa sebelumnya menggelar penyampaian visi misi di kantor desa, PPKD Desa Pattimang memilih Baruga Kompleks Makam Datuk Pattimang yang secara historis dikenal sebagai tempat religius dan penuh nilai budaya dan sejarah masa lampau.
Acara penyampaian visi misi tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Warga dan tamu yang hadir diwajibkan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Penyampaian visi misi Cakades sendiri berlangsung menarik. Tiga calon yang maju, masing-masing Sumarni (nomor urut 1), Hadirman (2), dan Andi Saat (3), tampil dengan sangat meyakinkan di hadapan para warga desa yang hadir terbatas. Masing-masing Cakades memaparkan visi misinya selama 5 lima dan menjawab pertanyaan yang diajukan panitia selama dua menit saja.
Plt. Camat Malangke Akram Risa tampil memberikan sambutan dan arahan, sekaligus memberikan suntikan motivasi dan nasehat agar proses Pilkades di Desa Pattimang dapat berjalaan baik, aman dan tertib. Camat Akram mengatakan, dipilihnya Baruga Makam Datuk Pattimang tentu punya alasan di balik pilihan tersebut. “Mari kita bersyukur karena Baruga Makam Datuk Pattimang yang kita tempati ini adalah tempat yang sangat kita agungkan dan sangat kita hargai,” kata Akram. Menurutnya, Pattimang adalah sebuah desa religi di Kecamatan Malangke yang sangat menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
“Pattimang ini adalah salah satu desa yang religius di Luwu Utara berdasarkan histori atau sejarahnya,” terangnya. Untuk itu, dia berharap seluruh proses tahapan Pilkades di desa Pattimang dapat berlangsung dengan baik. “Hari ini tiga calon kepala desa akan menyampaikan visi dan misinya. Silakan sampaikan ke pendukung masing-masing apa yang menjadi visi misi kita. Semua punya hak untuk menyampaikan itu, tapi satu yang tidak boleh adalah jangan sampaikan atau jangan ceritakan kejelekan calon yang lain. Mari kita jaga ini, karena berdosa kita kalau menceritakan kejelekan orang lain,” ucap Akram mengingatkan.
Ia menambahkan, dalam pesta demokrasi seperti Pilkades, berbeda itu adalah keniscayaan, dan sebuah kepastian. “Dalam sebuah kontestasi seperti Pilkades, kita tentu belajar untuk berbeda, karena dalam agama saja selalu ada perbedaan. Nah, silakan berbeda, tapi jangan karena perbedaan, hubungan silaturahmi putus,” jelas Akram. Menurutnya, orang yang selalu menjaga hubungan baik dengan sesama, akan diperpanjang umurnya dan dimudahkan rezekinya. “Inilah kehidupan, penuh dinamika dan perbedaan. Untuk itu, tonjolkan hubungan yang baik, karena saya tahu persis di Pattimang ini hubungan kekeluargaan sangat ditonjolkan,” pungkasnya.