Online24, Makassar – Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari fraksi Golkar, Debbie Purnama Rusdin melakukan Sosoalisasi Kebangsaan tentang “Keagamaan” di Hotel Graha di Jalan Andalas Makassar, Minggu (18/7/21).
Sosialisasi yang menghadirkan Warga Kecamatan Bontoala itu, Debbie Rusdin menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat, setiap peserta reses dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, cuci tangan dan pakai masker. Ini adalah bagian dari upaya mencegah terjadinya penyebaran Covid -19.
Dihadapan warga, Debbie Rusdin menyampaikan bahwa sosialisasi kebangsaan ini adalah salah satu tugas dari anggota Dewan. “Semau anggota DPRD Sulsel turun sosialisasikan ini secara serentak. Sosialisasi kebangsaan ini adalah salah satu tugas dari anggota Dewan,” ucap Debbe Rusdin.
Debbie Rusdi menjelaskan bahwa pancasila dan agama tak bisa dipisahkan, sebagaimana tertuang dalam Sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Di tengah situasi pendemi Covid-19, Debbie Rusdin mengingatkan kepada warga untuk terus meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan antara sesama, karena apa yang dihadapi saat ini ini bagian dari cobaan dari Allah SWT.
“Jadi di tengah pendemi itu, situasi tidak stabil, semua orang terkena dampaknya. Kita jangan mudah terpancing atau tepengaruh dengan hal yang tidak ditahu kenenarannya. Jangan kita mau dipecah bela dengan issu yang tidak jelas di media sosial. Tentu dengan ketakwaan dan kebersamaan bangsa ini akan tetap kuat, karena apa yang dihadapi saat ini ini bagian dari cobaan dari Allah SWT. Butuh kekompakan dan kebersaamaan untuk melewati masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Debbie Rusdin.
Prof. Dr Ismail Suardi Wekke, Ph.D dari
Udjunct di University College of Yayasan Pahang Malaysia
hadir sebagai Narumber menyampaikan agar masyarakat di era sekarang agar dalam bermedia sosial menanamkan spirit keagaamaan, Jangan menceritakan hal hal yang buruk di media sosial.
“Bermedia sosiallah dengan bijak. Spirit keagamaan mari kita tanamkan di media sosial. Misalnya, kalau kita dalam beragama dilarang mencerikan kejelekan orang, kecuali itu saling mengingatkan dalam kebaikan boleh kita tulis ‘Watawa Saubil Haq Watawa Soubis Sobr,” kata Professor tamu di Fatoni Thailand yang juga Dosen UIN Sorong Itu.
Sementara Atto Suharto, Calon Doktor dari UIN Alauddin Makassar yang juga hadir sebagai pemateri menyampaikan pentingnya menanamkan nilai nilai toleransi, kebersamaan dan tenggang rasa.
“Toleransi adalah sabar membiarkan sesuatu itu artinya apa, bahwa kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, bagaimana menjaga pesaan kita kepada orang lain dan tenggang rasa itu bagaimana menjaga perasaan orang lain pada diri kita. Jika ini ditanamkan persatuan dan kesatuan antara sesama akan terjaga,” tutur Atto.