KADIN, SYNGENTA SEED & WVI mendorong Disabilitas & Wanita Tani terlibat dalam Ekosistem Pertanian

Nasional58 Views
banner 468x60

Online24jam, Palu, – Sebagai negara agraris, Indonesia sudah selayaknya mendorong Pertanian sebagai Leading Sector Pembangunan Nasional. Sektor Pertanian disini meliputi Pertanian Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan.

Harapan besar atas keberpihakan kebijakan Pemerintah berupa politik anggaran atas sektor Pertanian menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Membangun pertanian memiliki makna triple, PERTAMA, dengan membangun Pertanian Indonesia maka telah menyentuh 40% populasi masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai Petani, Peternak, Petambak dan Nelayan, KEDUA dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan 40% populasi masyarakat Indonesia ini maka sudah tentu akan mendorong meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia.
KETIGA, Dukungan anggaran Pemerintah dalam postur APBN/APBD untuk sektor Pertanian akan mencerminkan keberpihakan atas POLITIK PANGAN, kedaulatan pangan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia menjadi tujuan bersama.

“Dengan menjadikan Pertanian sebagai Leading Sector pembangunan nasional maka sudah tentu mendorong Indonesia sebagai produsen pangan untuk dunia, INDONESIA FEDING THE WORLD”, ungkap Bahtiar Manadjeng, Regional Sales Manager (RSM) PT Syngenta Seed Indonesia Wilayah Sulawesi Kalimantan. Dalam pertemuan di Resto Palue Sutanraja Kota Palu Sulawesi Tengah, Rabu, 26 Januari 2022.

Menurutnya, masyarakat Disabilitas dan Wanita Tani harus diberi ruang yang sama untuk ikut terlibat dalam kegiatan Pertanian, dalam Ekosistem Pertanian, mereka bisa melakukan banyak hal, kata Rahmat yang merupakan suami dari salah satu anggota KPU Kota Makassar Sulawesi Selatan ini.

“Dengan membangun PETANI & PERTANIAN maka masalah kesejahteraan masyarakat Indonesia telah selesai, kita harus berkolaborasi membangun pertanian dan melawan kemiskinan, termasuk mendorong masyarakat disabilitas dan wanita tani ikut terlibat, tandasnya.

INTEGRATED FARMING sebagai model akan menjadi peluang usaha setiap sub-sektornya yang dapat dilakukan secara berkelompok. Kegiatan dari hulu – hilir harus terintegrasi dengan melibatkan Masyarakat Disabilitas dan Wanita Tani terlibat secara langsung sebagai pelaku utama.

Untuk itu, KADIN DONGGALA, PT. SYNGENTA SEED INDONESIA DAN WAHAN VISI INDONESIA akan berkolaborasi dan bekerja bersama untuk mendorong keterlibatan masyarakat difabel dan wanita tani dalam ekosistem pertanianpertanian.

“kita akan mulai Februari bulan depan untuk mengindentifikasi Masyarakat Disabilitas dan Wanita Tani serta potensi usaha di Sulawesi Tengah untuk mendorong pemberdayaan mereka. Tentu salah satu hal yang penting kedepan adalah bagaimana mendorong adanya teknologi sederhana yang ramah bagi masyarakat disabilitas yang dapat dimanfaatkan dalam menjalankan usaha Agropreneur”. Tutup Bahtiar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *