Online24, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, menyebutkan bahwa persoalan bahasa daerah menjadi menjadi perhatian bersama. Kebudayaan suatu daerah bisa dilihat dari bahasanya.
Danny menyampaikan itu usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek bersama Pemkot Makassar, Selasa (31/5/2022).
Danny menjelaskan dibentuknya dewan kebudayaan, salah satu tugasnya adalah menjaga kelestarian bahasa daerah.
“Salah satu tugas dewan kebudayaan adalah menjaga bahasa daerah. Saya pertama memperhatikan, dewan kebudayaan sudah minta mengembalikan pelajaran bahasa daerah di sekolah-sekolah,” ucap Danny.
Danny mengatakan, Pemkot Makassar saat ini berkomitmen untuk berinovasi melestarikan bahasa daerah.
“Saya minta rekomendasi awal karena banyak bahasa daerah sudah punah. Itulah kenapa Pemerintah Kota Makassar berkomitmen dengan berinovasi berbahasa daerah,” ucap Danny.
Ia pun meminta agar bahasa daerah menjadi branding di tiap satuan perangkat daerah. “Artinya, berbahasa menjadi bagian penting bagi kualitas hidup atau kualitas sebuah kebudayaan. Maka consern terhadap bahasa menjadi sangat penting,” jelasnya.
Danny juga menyinggung soal regulasi. “Kita punya dewan, kemudian keluar perwali. Revolusi pendidikan juga harus ada perwalinya. Salah satu di dalamnya adalah 18 revolusi pendidikan,” tuturnya.
“Kan ada namanya kurikulum daerah, muatan lokal. Kemudian ada semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Jadi kata merdeka itu artinya seluruh kekayaan budaya, selaras dengan itu. Masa kekayaan tidak kita gunakan,” imbuhnya.
Danny menambahkan saat ini dirinya diundang untuk menjadi pemateri kuliah umum di Monash University Australia.
“Salah satu materi yang saya bawakan adalah sutra lontara dengan tulisan ‘Batturatema’ ri bulang’. Saya mau bahwa warga Makassar sudah dari dulu dari bulan,” jelasnya.