Hal itu sudah dimulai dengan menggelar Pelatihan Jurnalistik bagi pelajar yang diharapkan melahirkan jurnalis muda untuk Bangsa.
Pelatihan jurnalistik yang digelar di Aula SMAN 8 tersebut, kata Ketua KNPI Luwu Utara, Amrillah To Dewi, menjadi bekal bagi pelajar untuk mengetahui dasar-dasar dan kaidah jurnalistik.
“Kegiatan yang kami laksanakan sebagai pelatihan tingkat dasar ini bukan sekadar untuk mengetahui dasar-dasar dan kaidah berita saja, tapi kita harapkan dapat membentuk karakter kritis dari siswa. Sebab banyak yang merasa bahwa jurnalis hanya membuat berita padahal jurnalis tidak kaku di wilayah penulisan tapi cukup banyak memengaruhi tindaklanjut di kehidupan adik-adik nanti,” kata Amrillah.
“Saat ini, Pemda mengupayakan kurikulum literasi bencana di sekolah. Tentu kami akan mendukung dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan dasar. Harapannya pelajar bisa menjadi garda terdepan untuk menjadi juru kampanye literasi bencana sesuai harapan ibu bupati. Sekaligus, pelajar bisa menghalau informasi yang menyesatkan di masyarakat. Sebab ruang-ruang untuk kampanye anti hoaks cukup terbuka lebar,” kunci Amrillah.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan,melalui pelatihan ini diharapkan pelajar dapat mengetahui, mencari menggali, mengumpulkan, dan menyebarluaskan aktivitas jurnalistik.
“Jurnalistik bukan sekadar menulis tapi ada fungsi edukasi di dalamnya. Yang diharapkan adalah peserta memiliki pengetahuan dan wawasan tentang jurnalistik. Memiliki keterampilan untuk mengelola berita dan yang tidak kalah pentingnya adalah etika jurnalistik. Ini tentu menjadi bekal yang baik, katakanlah untuk jenjang karir ke depan di bidang yang lain. Saya juga mengajak adik-adik untuk terus memperkaya literasi khususnya literasi bencana,” jelas orang nomor satu di Luwu Utara ini.
Diketahui dari laporan Ketua Panitia, Chalik Mawardi, pelatihan tersebut diikuti oleh pelajar tingkat SMA perwakilan dari 13 kecamatan.