Ratusan pucuk senjata api rakitan tersebut merupakan hasil razia dan penyerahan secara sukarela dari masyarakat.
Kapolres Luwu Utara, Galih Indragiri menyampaikan 333 senjata api rakitan yang dimusnahkan terdiri dari 54 pucuk jenis papporo, 9 ketapel, 254 busur, 2 panah Ambon, 1 samurai, 5 badik, 1 pelatuk dan 7 pucuk senapan paralon.
“Seperti yang kita lihat, ini merupakan bukti, dimana terjalin kerjasama yang baik dengan masyarakat sehingga senjata api yang dimiliki oleh masyarakat dengan sukarela diberikan,” ungkap Galih.
Sementara Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengatakan jika 333 pucuk senjata api ini memiliki satu peluru dan digunakan untuk menembak, maka akan ada 333 orang yang kena tembak.
“Bersyukur 333 pucuk senjata api ini bisa diserahkan dan dimusnahkan sehingga tidak dapat lagi digunakan siapa pun. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini situasi di Luwu Utara tetap kondusif dan makin terjaga,” ucap Indah.
“Sesuai arahan pak kapolres, bahwa diminta supaya warga yang menguasai atau memiliki alat yang bisa membahayakan orang lain untuk dapat diserahkan secara sukarela. Ini sangat penting sebab tak ada gunanya SDM dan SDA melimpah, kalau kondisi tidak kondusif maka kita tidak bisa melakukan apa-apa. Sekali lagi mohon dukungan dan pera serta dari masyarakat,” pinta bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Pada kesempatan itu Indah juga menyampaikan bahwa telah dirilis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) tahun 2022 dan survei kebijakan publik Kabupaten Luwu Utara oleh Lembaga Survei Indonesia.
“Untuk kinerja dalam hal keamanan, tingkat apresiasi masyarakat cukup tinggi. Alhamdulillah dari tahun lalu juga begitu, berlanjut terus sekira 76%, begitu juga dengan IKM. Saya kira ini kerja keras dari teman-teman TNI POLRI dan juga tidak kalah penting adalah peran serta masyarakat dalam menjaga kondisi tetap kondusif,” kunci Indah.