Online24Maros,–Setelah berhasil menerima kembali Piala Adipura ke 7 kalinya, Bupati Maros Chaidir Syam dan Wakilnya Suhartina Bohari mengajak para petugas kebersihan berkeliling kota Turikale mengarak piala adipura.
Sepanjang jalan eforia masyarakat sangat antusias menyaksikan langsung pengarakan piala adipura yang 3 tahun tidak mengalami penilaian karena masa pandemi Covid-19.
Kepada media Bupati Maros Chaidir Syam menjelaskan adipura yang diraih kembali merupakan yang ke 7 sejak 2013.
“Ini adalah adipura ke7 dan Kabupaten Maros ini, kita bersyukur karena kita bisa mempertahankan piala adipura ini, sambutan ibu menteri waktu penerimaan adipura ini memang tantangannya cukup besar karena 3 tahun adipura ini tidak mengalami penilaian karena masa covid,”jelasnya.
Chaidir mengatakan setelah kembali meraih adipura tantangan kedepan pemerintah harus membenahi tempat pembuangan akhir (TPA) dan terus mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan
“Tantangan kita kedepan untuk terus mengajak masyrakat menjaga kebersihan dan juga bagaimana kita terus memperbaiki tempat pembuangan akhir kita terus kita lakukan dan kabupaten maros bisa menjaga hal tersebut,” katanya.
Chaidir mengaku Adipura kali ini merupakan yang pertama ia raih bersama Wabup Maros Suhartina Bohari dimasa kepemimpinannya.
“Ya memang diperiode saya dan ibu wakil ini yang pertama karena tadi kami sampaikan 3 tahun adipura tidak ada penilaian dan baru tahun 2022 ini dilakukan penilaian adipura kembali,” ujar Mantan Ketua DPRD Maros tersebut.
Kedepannya Bupati Maros berharap pada masyarakat dan seluruh stakeholder tetap menjaga kebersihan, untuk mendukung hal tersebut melalui Dinas Lingkungan Hidup akan menerapkan program satu desa satu bank sampah.
“Untuk kedepannya memang kita berharap bahwa masyarakat dan seluruh stakeholder menjaga kebersihan dan kita akan terapkan namanya program satu desa satu bank sampah (SDSB),” tambahnya.
Ditengah penyerahan adipura ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros mendorong seluruh desa menjadi Pilot Project untuk program ekologi.
“Kita mendorong seluruh desa dan alhamdulillah hari ini ada 40 desa yang menjadi pilot project di kabupaten maros untuk program ekologi, perhatian terhadap pengelolaan lingkungan dan persampahan. Ini mejadi barometer kita dan semoga tahun depan pada 2023 ini pengurangan sampah yang sampai ke TPA ini harus kita perjuangkan,” tutup Chaidir.(*)