Dinas Perpustakaan Maros Gelar Pelatihan Kelas Merajut

banner 468x60

Online24,Maros — Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros menggelar pelatihan kelas merajut. Kegiatan berlangsung di Perpustakaan Ibu dan Anak Jl Ratulangi, Kabupaten Maros, Kamis (13/4/2023).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Amiludiin mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari Gerakan Emak-emak Berliterasi dan Berkreasi (Generasi). Mengajak para emak-emak untuk terlibat dalam memanfaatkan perpustakaan.

“Implementasi dari program transformasi berbasis Inklusi sosial. Perpustakaan tidak lagi hanya sebagai gudang buku, tetapi bertransformasi menjadi tempat berkegiatan,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, perpustakaan bukan hanya sebagai pusat informasi, tetapi lebih jauh dari itu, perpustakaan dapat menjadi wadah pengembangan diri masyarakat.

“Jika banyak kegiatan, masyarakat akan lebih sering berkunjung. Konsekuensinya, masyarakat jadi ada minat untuk membaca,” bebernya.

Ia menambahkan, berdasarkan data dunia perpustakaan, Indonesia merupakan urutan kedua dengan jumlah perpustakaan terbanyak. Yakni sebanyak 164.610 perpustakaan, unggul kedua dari India.

“Namun ironisnya, untuk minat baca, kunjungan masyarakat, bahkan keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan masih kurang. Ini menjadi dasar inisiatif kita membuat kegiatan pengembangan masyarakat di perpustakaan,” ujarnya.

Menanggapi hal ini, Bupati Maros, AS Chaidir Syam merasa sangat senang. Sebab, dengan peningkatan kreativitas masyarakat akan berakhir pada peningkatan ekonomi masyarakat dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat.

“Prodak yang dihasilkan ibu-ibu ini akan bernilai jual jika ditekuni dengan baik. Bahkan saya lihat contoh prodaknya cantik-cantik, ada tas, tempat air minum, bahkan ada sepatu,” kata Chaidir.

Lebih detail Kepala Sub Kordinator Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan, Irham menyebutkan, total peserta yang dilibatkan sebanyak 30 orang, merupakan ibu rumah tangga, guru, dan ibu majelis ta’lim. Tidak ada batas pelaksanaan pelantihan, masyarakat akan terus dipantau hingga mahir.

“Kami sudah buat link pendaftaran, kita bagiakan lewat sosial media, alhamdulilah pelatihannya bisa berlangsung hari ini. Ini kelas pertama, kelas-kelas berikutnya akan kita buka, seperti pelatihan memanfaatkan limbah plastik, nanti setelah itu akan ada kelas memasak, semuanya berbasis ibu-ibu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *