Online24, Makassar – Pemerintah Kabupaten Luwu Utara bersama Petani Kelapa Sawit yang tergabung dalam Kelompok Tani Lele sarana melakukan panen perdana program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Meli, Kecamatan Baebunta, Senin (29/5/2023).
PSR sendiri merupakan salah satu Program Strategis Nasional sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional khusus petani swadaya.
“Berdasarkan data BPS 2022, diketahui bahwa sektor pertanian itu menyumbang share PDRB itu 49,04 persen dan 22% disumbang oleh subsektor perkebunan. Komoditi paling besar dari tiga komoditi yang membangun sektor perkebunan itu, tidak lain adalah kelapa sawit,” ungkap Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat menyampaikan sambutannya.
Ia menambahkan, bahwa sejak tahun 80-an, masyarakat Luwu Utara telah melakukan kegiatan berkebun kelapa sawit.
“Dari sebelum Luwu Utara dimekarkan, berkebun kelapa sawit telah dilakukan oleh orang tua kita. Sehingga secara kultur, perkebunan sawit telah menjadi kultur di daerah ini,” tambahnya.
Untuk itu, dengan suksesnya program PSR di Luwu Utara ini, bupati yang karib disapa IDP ini mengucapkan rasa syukur dan terima kasih pada seluruh pihak yang terlibat.
“Kita bersyukur karena hari ini, bersama-sama, kita bisa melakukan seremoni panen perdana program PSR. Rasanya pantas apabila Pemerintah Kabupaten Luwu Utara mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak, Bapak Andi Faisal, PT. Bina Sawit Makmur, Apkasindo Sulsel, serta segenap pemangku kepentingan lainnya yang bergerak di sektor ini,” tutur IDP.
Diakuinya bahwa kesuksesan program ini dikarenakan kolaborasi yang harmonis dari seluruh pihak. Sehingga Ia berharap, kolaborasi ini tidak berhenti disini dan program yang serupa dapat terus berlanjut.
“Walaupun ini sukses, tetapi masih ada PR selanjutnya. Mudah-mudahan program ini tidak sampai disini tapi akan terus berlanjut. Selain itu, Saya kira program PSR di Luwu Utara ini termasuk yang terbaik dan tercepat,” terangnya.
Lebih lanjut, isteri dari Anggota DPR RI, Muhammad Fauzi ini berpesan agar para petani sawit dapat saling mengingatkan dan menguatkan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam berkebun kelapa sawit.
“Saya pesan, jangan membuka lahan di daerah tangkapan air, di daerah-daerah kawasan. Lebih baik kita optimalisasi lahan lahan yang telah ada,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, bupati perempuan pertama di Sulsel ini juga menyampaikan bahwa tahun ini telah dimulai pembangunan pabrik minyak goreng kelapa sawit.
“Kita berharap dengan keberadaan pabrik ini dapat memberi nilai tambah. Inilah upaya yang bisa pemerintah lakukan. Jika masih ada yang bisa kami lakukan kami akan lakukan. Tidak usah khawatir,” pungkas IDP.