Online24,Maros,- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros mulai mendistribusikan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan, (13/08/23).
Penyaluran air bersih tersebut diutamakan ke wilayah terparah terdampak kekeringan salah satunya di Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros.
Akibat kemarau panjang ada 3 Kecamatan di Kabupaten Maros alami krisis air bersih, seperti di Kecamatan Bontoa, Lau dan Maros Baru.
Krisis air bersih di wilayah ini diperparah dengan mengeringnya puluhan sumur tadah hujan milik warga.
menyikapi hal tersebut Kepala BPBD Maros Muhammad Fadli mengatakan terdapat 15 Desa/Kelurahan tersebar di 3 Kecamatan paling terdampak kekeringan.
“Jadi berdasarkan data yang masuk, sebanyak 15 desa/kelurahan tersebar di 3 kecamatan paling parah terdampak kekeringan, warga disana sangat kesulitan air bersih, maka dari itu tim kami bekerja keras di lapangan mendisitribusikan bantuan air gratis untuk warga,”terangnya.
Terpisah Kepala Sub Bagian Logistik BPBD Maros Deswal mengaku penyaluran air bersih sudah berjalan selama 4 hari, ada 2 truk tangki dikerahkan untuk menyuplai air bersih.
“Dalam sehari ada 6 kali beroperasi, truk tangki kita ada 2 unit, masing masing menampung air 5000 liter, berdasarkan data laporan yang masuk terdapat 15 desa kelurahan mengalami krisis air bersih,kita akan terus berupaya keras untuk warga,”ujarnya.
Lanjut disampaikan Deswal selama truk tangki beroperasi pihaknya telah menyalurkan 450.000 liter air bersih untuk warga.
” Selama empat hari kita beroperasi, sudah ada sekitar 450.000 liter air bersih yang kita salurkan ke warga tersebar di 3 kecamatan, ada 2 mobil tangki mereka enam kali menyuplai, setiap tangki mampu menampung 5000 liter air,” tambahnya.
Sementara itu salah seorang warga bernama Hasnah mengaku sangat gembira atas bantuan air bersih yang disalurkan oleh Pemerintah setempat.
“Ini sangat senang sedikit meringankan beban kami, setidaknya tidak keluar lagi uang beli air, per jerigen kita belinya 10.000, untuk masak mandi dan mencuci itu tidak cukup. kami berharap bantuan seperti ini terus berlanjut, karena sumur tadah hujan sudah lama mengering,sementara air empang asin dan berlumpur sangat tidak layak,”ungkapnya.
Diketahui krisis air bersih akibat kemarau panjang melanda wilayah Kabupaten Maros, kondisi ini diperparah setelah mengeringnya bendung lekopancing dan puluhan sumur tadah hujan di wilayah tersebut.(*)