Online24, Barru – Jika ada sebagian kepala daerah menghindar menghadiri tauziah Ustadz Abdul Somad (UAS) di daerahnya, maka tidak dengan Bupati Barru Suardi Saleh dan jajarannya di lingkup Pemkab. Suardi Saleh dan Wakil Bupati Barru Nasruddin AM, serta sejumlah pimpinan Forkopimda, justru sangat antusias menyambut kehadiran dai kondang asal Provinsi Riau itu.
Selama hampir seharian, Suardi Saleh setia mendampingi alumni Universitas Al-Azhar, Cairo Mesir itu. Mulai saat tiba dikediaman Anregurutta Prof Dr Faried Wadjedy, berkunjung ke Pondok Pesantren DDI Mangkoso, makan malam di rumah jabatan bupati, hingga di tabligh akbar yang digelar di alun-alun taman Colliq Pujie di Kota Barru, Senin (10/02/20) malam.
Di tabligh akbar misalnya, Suardi Saleh yang datang bersama istrinya, drg Hj Hasnah Syam, mengikuti semua tauziah UAS di depan ribuan warga yang memadati alun-alun. Ia nampak serius sambil sesekali tertawa mendengar isi ceramah dai yang belum lama ini menyandang gelar doktor di salah satu universitas di Sudan.
Dalam ceramahnya, UAS mengaku senang dan bangga bisa berkunjung ke Barru yang masyarakatnya dikenal riligius dan punya pesantren besar, yakni DDI Mangkoso. Karena itu, ia menolak dikatakan memberikan ceramah, melainkan hanya menjalin silaturahmi.
Selama lebih satu jam, UAS menjelaskan tentang makna Barru yang ada dalam kitab suci Al-Qur’an, yakni Al-Barru. Mulai makna kepatuhan dan ketaatan, berbuat baik (al-ihsan), serta adzimu rahmah (memberi kasih sayang yang besar), atau peduli ke sesama.
“Mungkin Barru satu-satunya kabupaten yang ada namanya dalam Al-Qur’an. Dan makna Al-Barru sangat baik sekali,” ujar UAS dengan penuh semangat di depan ribuan warga Barru.
Atas makna Al-Barru, ia menaruh harapan besar agar masyarakatnya bisa menerapkan atau mengamalkan. Apalagi Barru punya pemimpin yang dekat dengan umara, serta memberi perhatian khusus untuk pengembangan keagamaan.
Tak lupa, UAS juga mendoakan Bupati dan masyarakat Barru agar selalu dirahmati, dan selalu menjaga syiar Islam hingga ke anak-cucu. Begitu pun peduli terhadap kaum dhuafa.
Bukan hanya itu, UAS memberi apresiasi atas perhatian pemerintah dalam meningkatkan pengumpulan zakat, infaq dan sadaqah yang terbesar di Sulsel. Meski, lanjut dia, penduduk Barru hanya sekitar 170 ribu jiwa, namun berhasil mengumpulkan dan menyalurkan sekitar 18 miliar dalam setahun melalui Baznas.
Sebelum mengakhiri ceramahnya, UAS yang memiliki banyak teman asal DDI Mangkoso saat kuliah di Al-Azhar Mesir, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perlakuan dan penyambutan istimewa yang ditunjukkan Bupati Barru dan jajarannya selama berada di Barru. Begitu pun kepada Gurutta Prof Dr Faried Wadjedy yang berkenan menerimanya sekaligus mempersilakan berkunjung ke Pesantren DDI Mangkoso.
Sekadar diketahui, kehadiran UAS disambut istimewa oleh Pemkab dan masyarakat Barru. Tak tanggung-tanggung, ribuan masyarakat dari berbagai pelosok di Barru menyemut di alun-alun untuk mendengarkan tauziah ustadz yang belum lama ini dikukuhkan sebagai professor di salah satu universitas ternama di Brunei Darussalam.
Selain ribuan masyarakat, turut hadir Anregurutta Prof Dr Faried Wadjedy, Pimpinan Forkopimda Barru, Plh Sekda, hingga sejumlah pimpinan OPD dan tokoh masyarakat.(*)