Online24jam, Makassar, – Aliansi Mahasiswa Makassar bersama Aliansi Pelajar Makassar menggelar aksi Parade dari Jalan Urip Sumoharjo hingga Jalan A.P Pettarani, dalam rangka menolak omnibus law serta menuntut pendidikan gratis dan kesehatan gratis di tengah pandemi COVID-19 ini.
Mereka parade sembari bersorak “tolak tolak tolak omnibus law” diiringi genderang pukulan drum sebagai penyemangat para pendemo.
“Gerakan kami murni untuk suara rakyat yang tengah terpuruk dihantam krisis, kami murni menolak omnibus law sepenuhnya,” ujar Aris selaku Jenderal Lapangan
Selain itu, Anwar selaku Humas aliansi mengatakan bahwa hal ini untuk mendesak negara, utamanya dalam rezim Presiden Joko Widodo karena kebijakan yang lahir di priodenya dinilai sangat tidak berpihak kepada rakyat.
“Utamanya RUU omnibus law, sangat jelas kebijakan itu untuk oligarki, investor. Dan sama sekali bukan untuk rakyat, bukan untuk mahasiswa, bukan untuk buruh, dan untuk rakyat kelas tertindas lainnya,” ujarnya.
Lanjut, kata Anwar, padahal sebelumnya pada 24 September 2019 lalu, ada aksi reformasi dikorupsi yang dilatarbelakangi atas lahirnya kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.
“Misal UU Minerba, UU KPK, UU Pendidikan Tinggi, RUU Ketahanan Keluarga, RUU Pertanahan. Hal itulah yang memancing amarah mahasiswa dan rakyat turun ke jalan, yang berujung tetap disahkan oleh negara meski kawan-kawan kami di berbagai daerah di Indonesia ada yang kehilangan nyawa di tangan aparat polisi,” jelasnya.
Dalam orasinya, mereka mengatakan akan konsisten untuk terus mengawal kebijakan ini, “Jegal sampai gagal. Ini untuk orang tua mahasiswa yang bekerja sebagai petani, buruh, dan nelayan,” ungkapnya.
Untuk itu, mereka mengajak secara terbuka kepada seluruh elemen rakyat, utamanya di Makassar untuk ikut menyuarakan aspirasi tersebut.
“Perjuangan kita adalah untuk rakyat, karena kami menyadari bahwa negara sedang dirasuki kepentingan ekonomi yang tidak berpihak pada rakyat,” kuncinya.