Online24, Makassar – Kampanye Danny Pomanto di wilayah Kecamatan Mariso ditempel ketat oleh pihak Panwas.
Dari pengakuan panwas Kelurahan Tamarunang Kecamatan Mariso, Bintang, pihaknya tak menemukan satupun pelanggaran saat Danny Pomanto hadir dalam sebuah tatap muka yang dilaksanakan oleh Relawan Danny – Fatma yang menghadirkan sejumlah tokoh masyarakat di Kelurahan Tamarunang.
Bintang menyampaikan saat dikonfirmasi oleh awak media terkait penerapan protokol kesehatan dan pelibatan anak yang bukan wajib pilih.
“Semua terpenuhi, mulai dari protokol kesehatan termasuk kami tidak temukan ada pelibatan anak, “ ungkap Bintang, Panwascam Mariso yang bertugas di Kel. Tamarunang.
Kita berharap, bahwa setiap kandidat yang akan berkampanye di wilayah Kecamatan Mariso agar bisa tertib dan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan termasuk menghimbau kepada panitia kampanye untuk tidak melibatkan anak termasuk jumlah orang yang sudah ditentukan, tambahnya.
“Seperti hari ini calon nomor urut 1 kami awasi ketat tapi semua terpenuhi, protokol kesehatan, jumlah orang yang masuk areal dan tidak ada pelibatan anak, “ terang Bastian.
Diketahui, salah satu kandidat pilkada Makassar seperti video yang beredar dimedia sosial, kampanye yang digelar pada hari Jum’at (2/10/2020), nampak terlihat sejumlah anak masuk dalam areal kampanye. Pelibatan anak tersebut terjadi pada kampanye yang digelar oleh paslon Nomor urut 2 Appi – Rahman.
Saat dikomfirmasi pihak Bawaslu kota Makassar, Kordiv Penindakan dan Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Makassar, Sri Wahyunigsih menyampaikan, bahwa pihaknya sedang menelusuri lokasi kejadian kampanye pelibatan anak pada kampanye Appi – Rahman.
“Kita cari tahu dimana lokasinya, “ kata Sri dalam chat WA pribadinya ke awak media.
Saat dipertanyakan seperti apa fungsi kerja Panwas ditingkat Kecamatan dan kelurahan, Sri Wahyuningsi mengatakan semua terkoordinasi.
“ panwascam melakukan pengawasan di wilayah kerjanya dan melakukan penanganan pelanggaran terhadap temuan dan laporan yang diterima juga berkoordinasi dengan keamanan setempat untuk menindak jika ada pelanggaran terhadap protokol kesehatan dengan memberikan teguran tertulis setelah teguran lisan tidak diindahkan, “ jawab Sri melalu pesan WA pribadinya. (*)