Online24, Makassar – Akhir bulan ini tepatnya tgl 26-27 Oktober 2020 Koni Provinsi Sulawesi Selatan telah menjadwalkan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh atlet diberbagai cabang olah raga se-Sulawesi Selatan. Pemeriksaan tersebut berupa rapid test dalam rangka menekan penyebaran virus covid-19 diwilayah Sulsel terutama bagi insan olah raga yang tergabung dalam Sulsel Prima.
Sekitar 200 an atlet, pelatih, asisten pelatih hingga mekanik pada PON XX-2021 Papua, akan menjalani raipd test dikantor Koni Sulsel jl.Sultan Hasanuddin no. 42 Kota Makassar. Selama 2 hari sejak hari senin hingga selasa pekan depan. DR Addien selaku Sekertaris Umum Koni Sulsel mengungkapkan rapid test ini adalah mendeteksi antibodi berupa IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh dalam melawan virus corona, bila tubuh terpapar virus maka antibodi ini otomatis terbentuk. “ini hanya screening untuk mendeteksi antibodi seseorang, dengan hasil antara reaktif atau non reaktiff” ungkap Addien.
Pelaksanaan rapid test ini akan mengacu pada protokol kesehatan yang ketat dengan sistem 3 M yakni menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker standar kesehatan plus mengukur suhu tubuh. Guna menghindari terjadinya penumpukan karena jumlah yang akan dirapid mencapai ratusan orang, Koni Sulsel telah membagi jadwal pemeriksaan berdasarkan cabang olah raga. Dihari senin 26 oktober dijadwal sekitar 17 cabang olah raga yang terbagi dalam 3 sesi pemeriksaan dengan jumlah sasaran rapid test sekitar 122 orang, dilanjutkan dihari selasa 27 oktober dengan jumlah 12 cabang denolah raga dengan target sasaran rapid sekitar 116 orang.
Maka itu Koni Sulsel menyiapkan 1000 alat rapid test yang dilengkapi surat keterangan dan dua ruangan dikantor Koni sebagai areal pemeriksaan. “alat rapid test ini merupakan bantuan Pemprov Sulsel melalui Gubernur Sulsel Prof Nurdin Abdulllah yang bertanggung jawab memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Sul-sel” kata Addien. Menurutnya rapid test ini melibatkan Pemprov Sulsel dan Gugus Tugas Provinsi Sulsel dengan menyiapkan 10 tenaga yang terdiri dari tenaga medis dan tenaga pengawas.
Sementara itu berdasarkan data Satuan Tugas Gugus Penanganan Covid-19 per 20 Oktober kemarin, Provinsi Sulsel tercatat memiliki 17.690 kasus paparan virus, sebanyak 15.322 paparan yang dinyatakan sembuh. Tingginya angka kesembuhan ini, Propinsi Sulsel dinyatakan tak lagi memiliki wilayah zona merah yang berubah menjadi zona orange.(*)