Online24, Jakarta – Penyedian air bersih merupakan salah satu prioritas PMI pada setiap kejadian bencana. Hal itu karena pada paska bencana, air bersih menjadi suatu yang langka karena rusaknya pipa air atau mata air akibat bencana itu sendiri. Setidaknya pada bencana gempa Sulawesi Barat (Sulbar) dan banjir Kalimantan Selatan (Kalsel), setidaknya sebanyak 250 ribu liter air bersih disalurkan kepada pengungsi setiap harinya.
Perhitungan tersebut berdasarkanPalang MEra jumlah tangki yang dikerahkan oleh PMI yaitu sebanyak 11 mobil tangki di Sulbar dan 6 mobil tangki di Kalsel, kapasitas 5.000 liter, di mana setiap armada beroperasi sebanyak 3 rit per hari.
Menurut Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Rabu 20/01, Sistem distribusi air bersih tersebut dimana mobil tangki air PMI mengambil air dari sumber air PDAM. Namun apabila ternyata sumber PDAM rusak, maka PMI akan mencari mata air terdekat. Dengan begitu kebutuhan air bersih untuk pengungsi selalu terpenuhi setiap harinya.
Terkait penyediaan air bersih oleh PMI di Kabupaten Majene Sulbar sendiri dipusatkan di 10 titik lokasi pengungsian itu berada di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Sementara distribusi air bersih di kabupaten mamuju, ditiik beratkan kepada pengungsi di lima titik pengungsian yang ada kecamatan mamuju dan kecamatan simboro.
Di lokasi bencana Kalsel, PMI Kalsel mendapat dukungan dari PMI Kota Palangka Raya yang tergabung dalam Tim Respon Bencana PMI Provinsi Kalimantan Tengah. Relawan PMI Palangkaraya ini mendistribusikan Air Bersih menggunakan armada tangki air PMI dilokasi pengungsian Pematang Hambawang, Pengarang Ulu dan Pasar Jati Kabupaten banjar bersama PMI Kabulaten Banjar Kalsel. Hampir Seratus ribu liter air bersih didistribusikan PMI kelokasi pengungsian dengan menggunakan 6 armada tangki air.
Dalam pendistribusian air bersih di daerah bencana tersebut PMI mengerahkan para relawannya yang memiliki spesialisasi di bidang WASH (Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan). PMI akan terus mendistribusikan air bersih untuk para pengungsi sampai dengan masa tanggap darurat selesai atau infrastruktur penyaluran air bersih pulih kembali.