Online24, Makassar – Setelah melakukan pemetaan program, Tim Transisi Danny-Fatma menyusun timeline masing-masing program. Hal ini dilakukan agar visi misi Danny-Fatma dan dilaksanakab secara lebih terukur dan terencana.
“Tim Transisi ingin apa yang telah dijanjikan oleh Danny-Fatma bukan sekedar janji politik asal-asalan, tapi harus dapat direalisasikan dalam masa jabatan yang akan dijalani,” ujar juru bicara tim transisi Henny Handayani, Sabtu, Makassar (6/2/2021).
Menurut Henny, banyak program strategis Danny-Fatma yang dinilai butuh perhatian khusus oleh segenap OPD terkait. Olehnya itu, beberapa program diprioritaskan untuk disegerakan pelaksanaannya. Salah satu contohnya adalah program penanganan pandemi Covid-19 dan reformasi birokrasi.
“Kedua agenda ini membutuhkan gerak cepat, tidak ada kata menunggu lagi, harus segera dieksekusi,” tambah Henny.
Henny menambahkan, agar jelas arah kerja dalam mewujudkan visi Danny-Fatma dalam mewujudkan Makassar sebagai kota dunia yang sombere and smart city dengan imunitas tinggi, maka perlu penyusunan tahapan waktu (timeline) untuk setiap program strategis.
Diketahui, timeline program yang telah disusun tim transisi akan menjadi rujukan bagi OPD terkait. Timeline tersebut disusun secara lebih rinci dengan mengurai turunan teknis dari 24 program Danny Fatma. Juga memilah program program yang bersifat jangka pendek dan berkelanjutan. Beberapa program ditarget harus tuntas selama periode kepemimpinan Danny Fatma.
“Sudah ditentukan masing masing timing untuk 24 program strategis Danny-Fatma. Ada yang disetting untuk tahun pertama, kedua dan seterusnya. Intinya, semua harus on the track agar target bisa dicapai,” ungkap Henny.
Segenap SKPD di lingkup pemkot Makassar diharapkan mampu berakselerasi dengan Wali kota terpilih agar agenda kerja bisa berjalan secara maksimal.
“Tidak ada lagi tumpang tindih kewenangan, tiap-tiap OPD harus memahami dan menguasai dengan baik tupoksinya. Betul betul bekerja untuk kepentingan masyarakat,” pungkas Henny.
Tim Transisi, lanjut Henny, akan terus bekerja keras agar Kota Makassar dapat dirapikan, dapat disusun kembali oleh Danny-Fatma setelah ditinggalkan Danny Pomanto sejak Mei 2019 lalu.
“Kita tahu, kondisi pembangunan Kota Makassar, dan birokrasinya berantakan dalam dua tahun terakhir ini. Ini semua akibat perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” ujar Henny.
Hingga hari ini Tim Transisi yang dipimpin Prof Yusran Yusuf masih terus fokus melakukan agenda-agenda kerja dalam mengawal visi misi dan program Danny-Fatma.
Tim transisi beranggotakan pakar yakni Prof Yusran Yusuf sebagai ketua dan anggota Prof Amiruddin Ilmar, Prof Anwar Ramli, Dr Naida Nain, dan Iqbal Djalil.