Online24, Makassar – Guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, Pemerintah Kota Makassar berharap pada Otoritas Bandara (Otban) Sultan Hasanuddin, Syahbandar Pelabuhan Makassar, melakukan skrining ganda bagi pelaku perjalanan yang masuk ke Kota Makassar. Selain bandara dan pelabuhan, pihak pengelola terminal angkutan antar daerah juga diharap melakukan skrining ulang bagi para pendatang.
“Langkah antisipasi penyebaran Covid19 dari klaster pendatang maka akan dilakukan Double Screening. Pemkot akan mengimbau agar otoritas bandara, terminal dan pelabuhan segera melakukan screening ulang bagi para pendatang,” ujar Jubir Tim Makassar Recover Henny Handayani dalam keterangannya, Minggu (20/6/21).
Selain itu, awal Juli mendatang, Tim Detektor Makassar Recover akan segera melaksanakan skrining massal, secara ‘door to door’ di semua kelurahan. Tujuannya, lanjut Henny, untuk memaksimalkan agenda triase (pemilahan) tingkatan gejala paparan virus Covid19. Hal ini juga untuk mengantisipasi lebih dini ketersediaan ruang perawatan di rumah sakit dan ruang isolasi.
Henny menambahkan, pengawasan pada para pelaku usaha kuliner dan tempat hiburan, melalui zoom monitoring akan lebih dipertegas. Termasuk pula penerapan protokol kesehatan di rumah ibadah makin diperketat untuk mencegah timbulnya klaster baru dari jemaah.
“Semua tempat usaha dan acara harus mengikuti sistem monitoring jaringan pemkot. Jika tidak, akan dibubarkan. Jamaah wajib memakai masker, yang tidak pakai masker ibadah di rumah saja,” tambah Henny.
Sementara itu, terkait merebaknya varian baru virus Corona, Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto, aktif memantau perkembangan dan intens melakukan rapat bersama para pemangku kepentingan di jajarannya, untuk merumuskan langkah-langkah strategis penanganan pandemi.
“Pak Wali sangat concern memantau situasi-kondisi, dan perkembangan terbaru terkait Covid-19, salah satunya rencana persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah, yang diketahui varian baru Covid rentan menyerang kalangan usia muda, termasuk pula langkah-langkah menekan jumlah okupansi rumah sakit dengan proses triase yang tepat oleh tim detektor,” pungkas mantan Ketua Badko HMI Sulselbar ini.