Demo di Balai Kereta Api Sulsel, Ormas dan Mahasiswa Minta Warga Pallantikan Jadi Prioritas Bekerja

News163 Views
banner 468x60

Online24,Maros,- Sejumlah massa ormas bersama mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi selatan, di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros pada Selasa siang,(28/06/22).

Saat melakukan unjuk rasa didepa kantor kereta api sulawesi selatan, massa aksi menuntut adanya prioritas bagi warga kelurahan Pallantikang, untuk dapat diterima bekerja sebagai karyawan di Kantor Balai Perkeretaapian Sulawesi Selatan.

“Hanya semata-mata untuk masyarakat Pallantikang khususnya pemudanya yang kiranya memenuhi persyaratan bekerja di rel kereta api sebagai karyawan tolong di prioritaskan,” Kata Dandi Samalewa, selaku Jenderal lapangan.

Dandi juga mengatakan jika kehadirannya bersama massa aksi, tentu tidak ingin menjadi penonton. Apalagi warga yang bermukim di kelurahan Pallantikang, mereka kata dia tidak hanya ingin menghisap debu akibat aktivitas pembangunan rel kereta api.

“Karena tentunya sebagai masyarakat yang berada didekat stasiun, dekat rel dan juga kantor tidak ingin hanya menjadi penonton, tidak ingin hanya menghisap debu yang ada di rel kereta api Sulawesi selatan,” bebernya.

Sejauh ini kata Dandi, sejak dibukanya pendaftaran penerimaan kerja di kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi selatan, tidak sedikit warga Pallantikang yang minder untuk ikut mendaftar. Meski begitu, beberapa diantaranya juga telah mengikuti mekanisme pendaftaran namun tidak ada jaminan prioritas kelulusan.

“Ada sebagian sudah mendaftar ada juga sebagian yang belum karena merasa minder, tapi melalui diskusi hari ini kami mendorong para pemuda dan masyarakat yang ingin bekerja di kereta api untuk segera mendaftar. Karena apa yang disampaikan kabalai tentu skala prioritas masyarakat kelurahan Pallantikang di prioritaskan,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi selatan, Andi Amanna Gappa, menjelaskan jika pihaknya tentu akan mempertimbangkan siapa saja yang akan bekerja di lingkup perkeretaapian, selama memenuhi persyaratan.

Dimana lanjut dia, pertimbangan itu tidak hanya berlaku bagi masyarakat Pallantikang saja, namun juga bagi warga yang bermukim di desa dan kelurahan lainnya.

“Selama itu memenuhi persyaratan tentu menjadi pertimbangan kami, ini tidak hanya untuk Pallantikang saja, untuk desa-desa lain juga kita mungkin ada istilahnya proporsional, kan di Maros ini beberapa desa ini tentu jadi pertimbangan kami,” terangnya.

Belum lagi kata dia, sejauh ini sudah mencapai 3000 orang pendaftar yang hendak bekerja di lingkup kantor balai kereta api Sulawesi selatan, sementara kuota yang tersedia hanya 151 orang saja.

“Bayangkan saja yang sudah mendaftar sudah 3000 dari 151 kuota, yang di butuhkan hanya 151,” jelasnya.

Sebelumnya, Andi Amanna Gappa juga menjelaskan jika pihaknya sejauh ini telah merilis ke media sosial dan media cetak, terkait dukungan kegiatan operasi kereta api yang dicanangkan pada bulan Oktober.

“Kita sih melihatnya sebagai sebuah harapan bahwa ada diberikan kesempatan untuk masuk sebagai tenaga kerja dilingkungan perkeretaapian. Kami juga sudah merilis baik melalui Instagram kami, maupun media cetak dalam rangka mendukung kegiatan operasi kereta api yang dicanangkan pada bulan oktober,” tandasnya.

Rencananya SDM yang direkrut, nantinya akan ditempatkan di 10 stasiun mulai dari Maros sampai Barru, dengan penempatan kerja sebagai customer service, ticketing, dan cleaning service.

“SDM ini nanti kita seleksi kemudian kita akan lakukan semacam Laskar, supaya mereka paham betul apa yang dikerjakan di stasiun”, ujarnya.

Sementara itu, Amanna Gappa juga mengungkapkan jika total kebutuhan hingga tahap dua nanti dalam mendukung kegiatan operasi kereta api di sulsel, dibutuhkan sekitar 200 orang.

“Total kebutuhan itu kurang lebih sekitar 200, mudah-mudahan dengan kehadiran Balai pengelolaan kereta api Sulawesi Selatan juga bisa memberikan kesempatan tenaga kerja baru khususnya tentu saja masyarakat Sulawesi selatan,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *