Online24,Maros – Kawasan Geopark Maros Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan resmi menyandang status dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Geopark Dunia.
Penetapan itu sendiri diumumkan pada agenda 216th Session of the Executive Board yang berlangsung di Markas UNESCO di Paris, Prancis Rabu (24/5/2023) malam.
Wakil Bupati Maros yang juga Ketua Pokja Geopark Maros Pangkep kabupaten Maros Hj Suhartina Bohari mengaju bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat. “Ini kerja-kerja dan kolaborasi tim, dan tentu saja ini warning untuk tetap menjaga geopark Maros Pangkep ini,” ujar Ketua Golkar Maros ini.
Suhartina menyebut, yang utama saat ini adalah menjaga dan meningkatkan pengawasan terhadap kelestarian. Karena setelah ditetapkan tentu kawasan Geopark Maros Pangkep akan menjadi perhatian dunia.
“Karena sudah menjadi warisan dunia, maka manfaat lain setelah ditetapkan bisa dibantu pemberdayaan masyarakat, sumber daya manusia dan menjadi pariwisata tingkat dunia. Wisatawan asing akan melirik rammang-rammang dan sekitarnya karena promosinya tentu dibantu oleh pihak Unesco,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager (GM) Badan Pengelola Maros Pangkep UNESCO Global Geopark (MPUGGp), Dedy Irfan Bachri mengungkapkan jika penetapan kawasan yang berada di Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep itu bersama 17 Geopark di Dunia yang telah menjalani assessment.
“Alhamdulillah hari ini kita telah mendengarkan penetapan Kawasan Geopark Maros Pangkep yang akhirnya diakui oleh dunia. Ada 18 yang ditetapkan pada agenda di Paris, termasuk empat geopark di Indonesia,” ujarnya Kamis, 25 Mei 2023.
Dedy yang juga Wakil Ketua Jaringan Geopark Indonesia itu mengungkapkan apresiasi kepada pemerintah baik pusat hingga daerah yang terus mensupport persiapan penilaian yang telah dilewati.
“Tentu ini sebuah pencapaian luar biasa bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep bersama Badan Pengelola Geopark. Ini adalah sebuah bentuk kolaborasi yang kita sudah gaungkan jadi prioritas pemerintah,” jelasnya.
Ia juga kembali mengungkapkan proses yang telah dilaksanakan Badan Pengelola Geopark mulai saat proses inisiasi pada delapan tahun lalu sebagai Geopark Nasional hingga menyandang status UNESCO Global Geopark tahun 2023.
“Sejak diinisiasi 2015, kemudian 2018 kita menjadi Nasional Geopark, dan diusulkan oleh pemerintah sebagai kandidat geopark dunia pada tahun 2019, dan akhirnya setelah penantian panjang selama empat tahun kita menyandang status Geopark Dunia. Tentu ini sebuah kebanggaan buat Sulawesi Selatan karena ini menjadi perhatian dunia,” beber Dedy.(*)