Online24jam, Makassar, – Plt Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Makassar Raya (Karya) Syamsul Bahri hadir sebagai narasumber dan membawa materi tentang Pasar berstandar SNI. Dalam acara Pembinaan dan Pengendalian Terhadap Pengelola Sarana Distribusi Perdagangan oleh Dinas Perdagangan Kota Makassar yang digelar di Hotel Mercure jln Ap Pettarani, Senin (02/12/2024).
Dalam pemaparannya, dikatakan bahwa konsep Pasar yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan mengatur tentang pasar rakyat, seperti: Dokumen legalitas operasional pasar, Lokasi pasar, Kebersihan dan kesehatan, Keamanan dan kenyamanan.
“Secara teoritis sebenarnya kita sudah pahami bagaimana konsep Pasar berstandar SNI itu. pertama bagaimana pasar itu dikelola dengan baik. Sudah jelas dan ditetapkan oleh kementerian. Ada legalitasnya, kebersihannya dan keamanannya terjaga. Kedua bagaimana pasar itu menerapkan sistem digital. Dan Penerapan sistem pembayaran secara tunai.
“Inilah tantangan kita termasuk bagi pedagang bagaimana caranya untuk mengelola perdagangannya secara digital olehnya itu maka tugas dari pada pengelola pasar itu adalah bagaimana meningkatkan kapasitas pedagang dan Pegawai Pasar. Sekarang ini jamannya orang duduk tenang tinggal klik belanja. Sekarang belanja mudah pakai aplikasi atau online. Yang namanya standarisasi SNI sebenarnya secara teoritis kita pahami. Akan tetapi prakteknya kita kekurangan dalam hal administrasi. Termasuk alas hak kita.” Ujarnya.
Dikatakan, sejak tahun 2019 Perumda Pasar sudah mulai mengambil alih beberapa bangunan pasar dan sudah bersertifikat. Dua diantaranya juga telah dibangun sesuai standar Kementrian Perdagangan.
“Alhamdulillah kita sudah mulai mengambil alih beberapa pasar dan sudah bersertifikat. Sebagaimana yang telah kita ketahui setelah melakukan studi tiru di Kota Parepare. Kita juga perlahan akan melakukan standarisasi SNI dibeberapa pasar kita. Contoh Pasar Sawah dan Pasar Cendrawasih (Pamos). Kedepannya kita akan garap pasar lain. Terutama membangun kepercayaan dan kenyamanan.” Ungkapnya.
Selain itu, menurutnya sistem Digitalisasi juga sangat penting terutama soal pembayaran Non Tunai untuk meminimalisir kecurangan. Juga untuk pengembangan transaksi jual beli.
“Pembayaran Non Tunai sangat penting agar mengantisipasi kebocoran di dalam hal pengelola pasar. Jadi sistem ini memudahkan pedagang melakukan pembayaran baik itu untuk jasa harian maupun jasa tempat. Sehingga tidak ada lagi saling curiga. kami juga mengharapan agar pedagang tidak tertinggal. Karena jujur pasca pendemi di tahun 2019 terjadi penurunan drastis di pasar tradisional kita. Daya beli masyarakat juga berkurang. Bahkan banyak yang terpaksa tutup. Olehnya itu, sebaiknya meningkatkan potensi diri dengan cara beradaptasi dengan sistem penjualan online saat ini secara digital.” Terangnya.
Diakhir materinya Syamsul Bahri yang kerap disapa Anchu ini juga menaruh harapan kepada pihak penyelenggaraan kota Makassar agar kedepannya dalam rencana pembangunannya nanti melibatkan pihak Perumda Pasar dan perwakilan pedagang agar bangunan pasar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“kita usulkan agar kedepan pembangunan pasar kita sesuai dengan kebutuhan karena percuma juga bangunan bagus kalau tidak sesuai dengan kebutuhan maka pasar kita jadi mati. Karena sudah ada sejarah Pasar Terong yang dulu dibangun mewah.Nyatanya hanya lantai basemen dan lantai dasar yang digunakan sampai lantai satu. Selebihnya lantai dua, tiga hingga lantai empat, sampai sekarang tidak difungsikan sama sekali dan sudah memasuki 30 tahun.” Ungkapnya.
Dengan kondisi pasar mungkin 2 lantai tetapi di atasnya ini ada pemukiman. Jadi tetap ada nilai komersilnya apakah itu apartemen ataukah Hotel sehingga ada fungsi-fungsi lain. Dalam lokasi Pasar. Dan impian kita ini juga telah disambut oleh Asian Development Bank (ADB).
“Alhamdulillah dari Asian Development Bank (ADB) ini ada tiga pasar yang sudah dikunjungi dan telah dianalisa selama kurang lebih 2 tahun. Misal Pasar Kampung Baru dengan konsep hotel diatasnya, kalau pasar Panakkukang komersialnya itu semacam apartemen dan Pasar Kalimbu itu rusuh nawa. Nantinya bagian bawah tetap pasar tradisional semi modern.” Pungkasnya.