Online24, Makassar – Ketua Komisi D DPRD Kota Makassar Abdul Wahab Tahir menegaskan akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar lantaran lemahnya pelacakan kasus Covid-19.
“Jadi soal lemahnya tracking ini pasti kita akan panggil Dinas Kesehatan, Kenapa seperti itu?,” kata Wahab, Senin 27 Juli 2020.
Wahab menyebut tetap harus mengikuti protap kesehatan. Pemerintah, kata dia, seharusnya melakukan pelacakan terhadap orang terdekat dari pasien yang positif sesulit apa pun kondisinya.
Sebab, lanjut Wahab, tracking adalah salah satu upaya untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19.
Bahkan hal tersebut sesuai standar kesehatan yang di keluarkan oleh WHO serta wajib dijalankan oleh seluruh dunia.
“Kalau secara protap kesehatan orang terdekat pasien positif harus ditracking, karena tidak bisa tidak ditracking. Siapa keluarganya, siapa pernah kontak langsung dengan dia itu harus ditracking, keluarganya dulu, selain itu rumah kiri kanan dan muka belakang juga ditracking,” ujarnya.
Pemerintah, kata Wahab, tidak harus mempunyai solusi lain selain melacak orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien. Terlebih, Wahab mengatakan sudah ada pagu anggaran yang diberikan untuk itu.
“Jadi tidak ada solusi lain, dan harus dilaksanakan itu tracking, makanya ada pagu anggarannya untuk melakukan itu,” ungkapnya.
Di sisi lain, Wahab menilai lemahnya pelacakan (tracking) dari Pemerintah Kota Makassar lantaran tenaga kesehatan sudah mulai kelelahan.
Wahab mengurai, saat ini Kota Makassar menjadi tempat rujukan seluruh pasien positif Covid-19 yang ada di Sulawesi Selatan, sehingga tenaga kesehatan bekerja sepanjang waktu.
“Mungkin tenaga kesehatan kita yang mulai lelah, karena Makassar ini sebagai tempat rujukan pasien Covid-19 di Sulsel. Sehingga boleh jadi itu penyebabya karena kelelahan,” tutur Wahab.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Makassar mengumumkan terjadi penurunan jumlah kasus pasien positif Covid-19.
Menurut Rudy, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan terus meningkat sehingga terjadi tren penurunan angka positif covid di Kota makassar.
“Tingkat kepatuhan masyarakat cukup baik, ada tren penurunan pada masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19,” kata Rudy.
Meski dianggap telah terjadi penurunan kasus, Rudy tidak memungkiri bahwa jumlah angka kasus positif Covid-19 tersebut lantaran pelacakan (tracing) kasus masih belum optimal.