Online24, Makassar – Kampanye blusukan Calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto temu sapa warga terlaksana dengan baik dengan menerapkan protokol kesehatan, tepatnya di Jalan Abu bakar Lambogo, Kecamatan Makassar, Minggu, 4 Oktober 2020.
Saat Danny menyambangi lokasi, sorak-sorai warga tak terbendung teriak Ada’Ma Danny-Fatma. Bahkan mereka all out bakal mensosialisasikan paslon tersebut ke sanak saudara dan temannya.
“Ini mi aslinya Anak Lorong’na Makassar, bapak DP masih seperti dulu saya kenal. Saat menjabat dia sangat perhatian ke masyarakat yang tinggal di lorong. Dulu wilayah kami kumuh dan becek. Namun tidak ada lagi terlihat. Itulah bentuk kepedulian dari bapak Danny Pomanto,”ujar Tokoh Masyarakat Bara-baraya Selatan, Edo Gamajaya.
Menurut dia, kinerja mantan Wali Kota Makassar sudah nyata dan terbukti. Olehnya itu, ia ungkapkan satu kali lagi kelanjutannya untuk bisa memimpin kota daeng.
“Program Danny sangat terlihat, sosok kepedulian tentang kebersihan kota. Sehingga warga lorong bisa mendapatkan uang dengan menjual sampah pilahan dari inovasi program Bank Sampah. Itulah harus dilanjutkan kelak,”papar Edo.
Sementara itu, Danny Pomanto merasa bersyukur atas sambutan warga yang betul-betul bersama Ada’Ma, Danny-Fatmawati dalam menyambut hari pencoblosan 9 Desember nanti.
“Terima kasih tidak mengurangi semangat bersilaturahmi untuk ketahui, apa-apa saja isi Pilkada 9 Desember. Apa hebatnya, karena menentukan nasib Kota Makassar.
Salah mencoblos, kita akan menderita 5 tahun. Contohnya, saat ini pelayanan publik menurun, insentif RT-RW tidak jelas nasibnya. Sehingga kita pilih nomor 1,
(Moh Ramdhan’Danny’Pomanto -Fatmawati Rusdi, red).
Maka 9 Desember sangat penting menentukan hak pilih kita. Pastikan Masa Depan ada sama masyarakat,”ungkap Wali Kota terbaik ini.
Danny juga membeberkan kenapa memilih seorang perempuan menjadi Wakil Wali Kotanya. Karena dia paling mengerti aspirasi seorang ibu, seperti apa yang mereka inginkan nanti.
“Saya meminta ibu Fatmawati menjadi Wakil dan mengerti apa yang diinginkan perempuan. Selain itu, satu ji anak Lorong’na yang tidak ada batas dengan rakyatnya. Jadi jangan Ki memilih pemimpin tak pro rakyat,”jelasnya. (*)