Online24, Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Muhammad Jusuf Kalla, Selasa Kemarin (20/10) bertolak ke Vatikan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah untuk agenda yang berbeda. Kalla yang merupakan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) akan menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama di Mekkah soal pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.
“Jadi sebelum ke Mekkah, Pak JK akan singgah di Vatikan terlebih dahulu. Pak JK akan bertemu dengan pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus. Setelah dari Vatikan acara dilanjutkan ke Mekkah untuk membahas pendirian Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan peradaban Islam di Indonesia,” kata Buyung Wijaya Kusuma, Humas Museum Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam di Indonesia.
Dijelaskan dalam pertemuan di Mekkah, JK akan bertemu dengan panitia bersama, yakni Liga Dunia Islam dan Yayasan Wakaf Assalam guna penandatanganan Perjanjian Kerjasama. Untuk pertemuan di Mekkah, JK akan didampingi Wakil Ketua Umum DMI, yang juga Ketua Panitia Pembangunan Museum Nabi, Komjen (Purn) H Syafruddin.
Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia, setelah pembangunan di Makkah, dan di Madinah. Museum Sejarah Nabis SAW di Indonesia rencananya akan dibangun di kawasan Jakarta Utara.
Batu pertama/groundbreaking-nya sudah dilakukan pada 26 Februari 2020, dihadiri Jusuf Kalla, Sekjen Liga Dunia Islam Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa, Menteri Agama RI H. Fakhrurozi, Menteri BUMN Eric Tohir, Menteri Pertanahan/ Ka. ATR Sofyan Djalil dan Gubernur DKI Anies Baswedan, Ph.D serta pejabat dan tokoh masyarakat.
Sementara itu, untuk agenda di Vatikan, ini terkait dengan keterlibatan JK sebagai salah seorang juri pada Sayed Award for Human Fraternity. Sayed Award for Human Fraternity merupakan anugerah persaudaraan kemanusiaan yang digagas pasca-pertemuan Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.
Pertemuan itu menghasilkan Dokumen Abu Dhabi tentang persaudaraan untuk perdamaian dunia dan hidup berdampingan guna menangkal radikalisme. Dokumen itu ditandatangani di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 5 Februari 2019. JK merupakan satu dari lima juri yang dipercaya untuk memilih tokoh yang akan dianugrahkan Sayed Award for Human Franternity.(*)